BACA JUGA: Mau Liburan Low Budget? Ke Taman Sejarah Bandung Aja!
Saat dikonfirmasi pada Kabid Kebudayaan dan Pariwisata Disbudparpora Cimahi, Nina Jullita menyatakan sebenarnya pihaknya belum siap untuk Pasar Awi Campernik, karena perizinan yang diperlukan bukanlah tanggung jawab di Disbudparpora, melainkan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
“Jadi kami memang pada saat membangun pintu gerbang itu hanya untuk jalan saja ke Taman Kahati jadi karena banyaknya pengunjung pada saat itu kemudian kami juga berdiskusi dengan masyarakat di Cimenteng ini mereka memang menginginkan jalan setapak yang menuju ke Taman Kahati,” ungkapnya.
Nina menjelaskan, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) mempertimbangkan pelaksanaan padat karya di hutan Awi. Keputusan untuk membuatnya diambil karena adanya antusiasme dari pengunjung yang berkunjung ke ekowisata tersebut, sehingga akhirnya mereka membangun trek tersebut.
“Pada bulan Januari lalu, para SKPD diundang oleh PJ Walikota untuk menciptakan dan mengembangkan inovasi yang unik setelah mendapatkan informasi lengkap tentang hal ini,” papar Nina.
Kemarin, saat pihaknya dibawa ke Papringan di Tumenggung, Nina menyampaikan pentingnya kita meniru prestasi seperti ini.
“Itukan memang tupoksinya kami di pariwisata, kami cari tempat yang memang yang bisa untuk dibuatkan seperti itu mau tidak mau ini persiapannya hanya 3 Minggu sebetulnya,” jelas Nina.
BACA JUGA: Dilema Pengembangan Wisata dan Hutan Konservasi Tahura Bandung
Nina menjelaskan, meskipun timnya memiliki keterbatasan anggaran, namun jika ada alokasi anggaran dari APBD untuk proyek tertentu, Nina optimis akan menyiapkannya dengan sebaik mungkin.
“Pembentukan DLH dan DPKP telah berhasil direalisasikan, dengan anggaran yang telah disusun untuk keperluan pembangunan infrastruktur, termasuk pembangunan jalan setapak,” kata Nina.
“DLH turut serta dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pemeliharaan lingkungan serta kegiatan penebangan kayu dan bambu yang menjadi bagian dari upaya pengembangan Pasar Awi Campernik,” tambahnya.
Dengan dorongan dari Penjabat Walikota, Nina mengatakan pihaknya berupaya membuka akses ini meskipun infrastruktur yang tersedia belum memadai, terutama dalam hal turunan untuk pengunjung ke jalur sebelah bawah.