JABAR EKSPRES – Ancaman banjir bagi warga Kota Bandung khususnya yang berada di wilayah timur, masih kerap menghantui terutama ketika hujan mengguyur cukup deras, dengan intensitas waktu yang lama.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Bandung, Didi Ruswandi mengatakan, perlu ada tambahan kolam retensi agar terbebas dari banjir.
“Dengan adanya kolam retensi, banjir yang semisal ada 20, bisa tersimpan atau terkurangi 5 oleh kolam retensi,” kata Didi eksklusif saat ditemui Jabar Ekspres belum lama ini.
Menurutnya, kondisi sekarang sudah tergolong ada kemajuan apabila dibandingkan dengan banjir tahun-tahun sebelumnya.
Ketika dianalogikan mengenai banjir di Pasar Induk Gedebage, Didi mengamini bahwa kawasan tersebut, sebelumnya kerap digenangi banjir cukup tinggi dan membutuhkan waktu yang lama untuk surut.
BACA JUGA: BONGKAR!! Cara Kerja Aplikasi Nvidia Yang Di Promosikan Komplotan Penipu
Akan tetapi, setelah dibangun kolam retensi, banjir yang biasanya menggenang cukup lama, sekarang dinilai lebih cepat surutnya.
Adapun jika Kota Bandung ingin terbebas dari banjir, Didi menilai, secara ideal perlu dibangun puluhan kolam retensi.
“Kalau mau diselesaikan banjir menggunakan kolam retensi, itu membutuhkan sekitar 30 kolam retensi yang setara dengan kolam retensi di Gedebage,” bebernya.
Melalui informasi yang berhasil dihimpun Jabar Ekspres, kapasitas volume Kolam Retensi Gedebage, yakni mencapai 5.425 meter kubik, dengan kedalaman 3,5 meter dan luasnya 1.550 meter persegi.
Didi menerangkan, sampai 2024 ini Kota Bandung masih ada banyak titik genangan air, sehingga membutuhkan waktu lama untuk mencapai tujuan ideal bebas banjir.
“Kalau ditotal secara keseluruhan jumlah titik genangan, cukup banyak. Terutama di Cinambo yang banyak titik genangan,” terangnya.
BACA JUGA: Di Tengah Ketidakpastian Stok dan Harga Kebutuhan Pokok, DPRD Finalisasi Raperda Menyoal Pangan
Diungkapkan Didi, untuk kendala Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam mengatasi banjir, karena minimnya lahan untuk dibuat kolam retensi.
“Kendala di lahan, jadi kita fokus pembuatan kolam retensi itu dengan memanfaatkan lahan yang ada, di area lahan-lahan milik Pemkot Bandung,” ungkapnya.
“Karena kalau melalui pembebasan lahan, di Kota Bandung untuk sekarang ini (harga tanah) sudah mahal,” tukas Didi.