JABAR EKSPRES – Tepat pada tanggal 10 Maret petang, Kerajaan Arab Saudi bersiap untuk melakukan pemantauan Hilal, penanda awal bulan Ramadan 2024.
Momentum ini terjadi pada hari terakhir dalam bulan Syakban, ketika matahari tenggelam. Mahkamah Agung Kerajaan Arab Saudi menyampaikan pesan ini, mengimbau masyarakat untuk turut serta memantau penampakan bulan sabit pada tanggal yang sama.
Pemerintah Arab Saudi juga mengumumkan bahwa penentuan resmi awal Ramadan akan diumumkan pada hari Minggu, 10 Maret, yang juga merupakan hari terakhir dalam bulan Syakban, menurut sumber media lokal Arab, Khid News.
baca artikel lainnya : Catat! Jadwal Libur Awal Puasa dan Tanggal Merah pada Bulan Ramadan 2024
Proses pemantauan Hilal di Arab Saudi akan dilakukan baik secara manual dengan mata telanjang maupun dengan menggunakan alat bantu. Selain itu, otoritas setempat juga akan melakukan perhitungan astronomis atau hisab untuk menentukan awal puasa Ramadan 2024.
Menurut International Astronomical Center (IAC) yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA), sebagian besar negara di seluruh dunia akan memantau pergantian bulan pada 10 Maret 2024.
Mayoritas negara-negara Islam kemungkinan akan memulai puasa Ramadan pada Senin, 11 Maret 2024, namun kepastiannya akan menunggu hasil pemantauan Hilal pada hari sebelumnya, yakni Ahad, 10 Maret 2024.
Analisis astronomi dari IAC menunjukkan bahwa konjungsi pusat akan terjadi pada 10 Maret, pukul pagi GMT atau pukul 16.00 WIB, dengan bulan kemudian terbenam setelah matahari terbenam di hampir seluruh wilayah negara Islam.
baca artikel lainnya : 30 Ide Menu Buka Puasa Kreatif pada Bulan Ramadan
Sebagai informasi tambahan, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Ramadan pada 10 Maret 2024.
Penentuan ini akan mengacu pada data hisab, informasi, dan hasil rukyatul Hilal yang dikonfirmasi oleh tim Kemenag pada 134 lokasi di seluruh Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat bagi semua pihak.
