JABAR EKSPRES – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung Barat (KBB), tengah mencari lahan baru untuk relokasi bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) I Babakan Talang yang terdampak pergerakan tanah di Desa Cibedug, Kecamatan Rongga.
Kepala Dinas Pendidikan, Kabupaten Bandung Barat, Asep Dendih mengatakan, saat ini pihaknya bersama aparat kewilayahan di Kecamatan Rongga tengah mencari lahan respentatif untuk bangunan sekolah.
“Kita sudah koordinasikan dengan Kades, dan Camat Rongga soal lahan yang laiak untuk bangunan sekolah,” kata Asep Dendih kepada wartawan, Selasa (5/3/2024).
Menurutnya, selain ketersediaan lahan, lokasi yang akan dipakai dan dibangun bangunan sekolah tersebut diharapkan aman, baik itu keamanan dari bencana pergerakan tanah.
BACA JUGA: Solihin GP Wafat di Usia 97 Tahun, Bey Machmudin: Kita Tentunya Kehilangan..
“Kita harus koordinasi, kalau pihak desa punya tanah di sekitar itu dan siap dihibahkan dan hasil kajian aman Insya Allah akan kita bangun lagi. Nanti ada pembahasan lebih lanjut,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Sekolah Dasar (SD), Wawan menyebut sudah menugaskan tim konsultan untuk melakukan kajian SDN 1 Babakan Talang di Desa Cibedug, Kecamatan Rongga yang terdampak pergerakan tanah. Bangunan sekolah itu sudah ambruk terdampak bencana tersebut.
Berdasarkan analisis yang dilakukan konsultan lahan SDN 1 Babakan Citalang yang terdampak pergerakan tanah memang tidak laik untuk dibangun sekolah lagi.
“Dinas Pendidikan langsung ke lapangan disertai konsultan untuk menganalisa kerusakan lain sebagainya. Ini tanahnya labil, dari intern kami memang tidak laik,” katanya.
Namun untuk kepastiannya, pihaknya tetap menunggu hasil kajian dari pihak terkait kondisi tanah di wilayah tersebut. Wawan mengatakan, untuk sementara ini aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa SDN 1 Babakan Citalang direlokasi sementara ke MTs Al Ikhlas.
Dirinya melanjutkan, awalnya tahun ini sejumlah ruangan di SDN 1 Babakan Citalang masuk program untuk dilakukan rehabilitasi. Namun sekolahnya ambruk karena pergerakan tanah yang sudah terjadi sejak dua pekan lalu.
“Awalnya memang mau direnovasi lagi, tapi karena rusak harus dikaji lagi. Kita tunggu hasil kajian dari bidang terkait,” bebernya.