Soal Keracunan Siswa, Pj Bupati KBB Minta Disperindag Tarik Jajanan Merk Daya

JABAR EKSPRES – Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Arsan Latif meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menarik jajanan merk Daya, yang diduga menjadi penyebab keracunan masal sejumlah siswa.

Seperti diketahui, sebanyak tujuh siswa SDN 2 Bojong di Desa Bojong, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat mengalami gejala medis usai mengkonsumsi jajanan berbahan dasar aci bermerk Daya.

Selain di wilayah Kecamatan Rongga, seorang siswa di SD Kartika, Desa Karyawangi, Parongpong, mengalami hal serupa, yakni keracunan usai mengkonsumsi jajanan merk Daya di lingkungan sekolahnya.

Tak hanya di Bandung Barat, sebanyak 28 siswa Sekolah Dasar Negeri Nangewer, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, keracunan. Sama seperti Bandung Barat, keracunan siswa di Sukabumi akibat konsumsi jajanan merek Daya.

“Kita akan segera mengambil tindakan terkait kasus keracunan massal siswa sekolah dasar. Terutama Disperindag ini harus segera juga menarik jajanan itu jika betul itu penyebabnya,” kata Arsan kepada wartawan, Kamis (28/2/2024).

Menurutnya, Disperindag memiliki tugas untuk mengawasi betul peredaran jajanan yang ada di sekolah Bandung Barat.

“Kita harus bisa memetakan Disperindag KBB memastikan jajanan tersebut seperti apa dan yang pasti harus aman dikonsumsi,” katanya.

Selain Disperindag, Arsan pun akan mengoptimalkan keberadaan seluruh Dinas yang ada terkait kasus keracunan makanan yang menimpa siswa SD.

“Makanya saya harus koordinasi betul dengan Dinas Pendidikan dan juga Dinas Kesehatan agar mengawasi betul jajanan-jajanan yang ada di sekolah,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) KBB, Asep Dendih mengatakan, pihaknya melaksanakan rapat dengan seluruh kepala sekolah yang ada di wilayahnya terkait langkah antisipasi kejadian serupa tidak terulang.

“Kami langsung melaksanakan rapat agar kejadian yang menimpa anak didik tidak terulang. Oleh karena itu, pengawasan sekolah terhadap makanan yang dikonsumsi siswa harus diawasi betul-betul,” katanya.

Ia mengimbau, orang tua siswa untuk memberikan bekal dari rumah agar makanan yang dikonsumsi benar-aman bagi anak.

“Tentu orang tua lebih tahu makanan yang aman bagi anak dan kami pun sudah meminta kepada pihak sekolah benar-benar mengawasi jajanan bagi para siswa di lingkungan sekolah,” tandasnya. (Wit)

Writer: Suwitno

Tinggalkan Balasan