JABAR EKSPRES– Menjelang Ramadan, pasar di Cimahi tetap beroperasi seperti biasa, tanpa adanya gejolak yang signifikan. Stok bahan pokok dipastikan mencukupi dan harga cenderung stabil.
“Untuk bahan pokok itu stok aman, tidak ada masalah, harga juga cenderung stabil,” ucap Plt. Kabid Perdagangan Disdagkoperin, Indra Bagjana pada awak media saat dihubungi melalui seluler, Kamis 29 Februari 2024.
Indra mengatakan, fluktuasi harga yang naik turun adalah hal yang biasa. Hingga saat ini, tidak ada tanda-tanda gangguan dalam ketersediaan bahan pokok di Kota Cimahi.
BACA JUGA: Icon Patah Hati, For Revenge Diseret ke Sidang DCDC Pengadilan Musik
Kendati demikian, Indra menjelaskan, operasi pasar adalah bagian dari program pemerintah yang ditujukan untuk menghadapi bulan suci Ramadan. Dia juga menyebutkan akan ada acara Munggah Fest sebagai bagian dari program tersebut yang diselenggarakan pada 8 Maret mendatang.
“Kita adakan acara pasar murah, promosi pasar rakyat, empat pasar pemerintah akan hadir di alun-alun, penjual sembako kemudian ada toko-toko modern, Bulog juga akan hadir,” jelasnya.
Pj Wali Kota akan menghadiri acara tersebut, yang juga akan dihadiri oleh Sekda. Pasar yang akan terlibat adalah pasar rakyat yang dimiliki oleh pemerintah, termasuk Pasar Atas, Pasar Cimindi, Pasar Melong, dan Pasar Citeureup.
“Kemudian toko modern yang ada di Kota Cimahi juga hadir, Borma, Superindo, Transmart itu ada. Kemudian ada wisata kuliner dari himpunan UMKM Kota Cimahi juga ada di sana, dan ada acara-acara pendukung seperti SIM keliling,” jelas Indra.
“Sebanyak 10 ton beras medium akan dijual di alun-alun dalam waktu dekat, sementara pasokan beras premium terbatas,” tambahnya.
Indra memberikan imbauan kepada masyarakat bahwa persediaan kebutuhan pokok di Kota Cimahi aman, dengan stok beras mencapai 18 ton dan kelancaran perputaran. Ia juga menegaskan bahwa ketersediaan komoditas lainnya juga terjamin.
“Kalau pun ada fluktuatif kenaikan harga itu mungkin mekanisme pasar aja ya tidak terlalu tinggi, di Cimahi masih terkendali Alhamdulillah,” tegas Indra.
“Jadi masyarakat tidak perlu melakukan satu tindakan yang diluar batas, pembeli pemborong tidak perlu sesuai kebutuhan saja,” tutupnya. (Mong)