Keracunan Massal di SDN Bojong II, Dinkes KBB Bawa Sampel Makanan ke Labkesda Jabar

JABAR EKSPRES – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) telah membawa sampel makanan yang diduga menjadi penyebab sejumlah siswa SDN Bojong II, Desa Bojong, Kecamatan Rongga.

Kepala Dinkes Kabupaten Bandung Barat, Hernawan Widjayanto mengatakan, sampel makanan itu rencananya akan dibawa dan diperiksa kandungan zat kimia serta mikrobiologinya di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat.

“Sampel makanan sudah diambil untuk diperiksa di laboratorium Jabar. Kita tinggal menunggu hasilnya nanti,” kata Hernawan saat dihubungi, Rabu (28/2/2024).

Menurut Hernawan, makanan yang diambil sampelnya terdiri dari aci dan bumbu cabe kering yang dikemas dengan merek jajanan Daya.

BACA JUGA: Kemenangan Persib di SJH Dinodai Kericuhan, Suporter Tamu Maksa Masuk ke Stadion

“Petugas kesehatan disana mengambil sampel makanan yang terakhir dikonsumsi oleh para siswa. Makanan itu kalau enggak salah nama mereknya Daya,” katanya.

Selain melakukan pengecekan jenis jajanan yang dikonsumsi, Puskesmas Rongga juga melakukan penyelidikan epidemiologi kepada pedagang asongan.

Ia menambahkan, berdasarkan informasi dari petugas kesehatan Puskesmas Rongga, makanan itu masih memiliki tenggat konsumsi hingga tanggal 20 Juli 2024. Artinya, makanan tersebut belum memasuki masa kadaluarsa.

“Jadi kita tunggu hasil lab dari Labkesda Jabar, karena dilihat dari kemasan masa kadaluarsanya masih lama,” jelasnya.

Hernawan menjelaskan, kejadian keracunan itu mulai dirasakan siswa pukul 10:45 WIB. Awalnya, dirasakan oleh satu-dua orang siswa. Namun, pada pukul 11:30 WIB, jumlah siswa yang merasa mual-mual terus bertambah.

Jumlah siswa yang mengalami keluhan medis mual, pusing, dan muntah mencapai 7 orang. Dengan usia antara 9-12 tahun, masing-masing merupakan siswa kelas 3, 5, dan 6.

“Jadi awalnya satu-dua yang berobat. Terus beberapa anak Sekolah SDN Bojong II berobat ke Puskesmas Rongga dibawa oleh guru SDN Bojong dengan keluhan muntah, sakit perut, dan sakit kepala. Diduga akibat keracunan makanan. Sekarang masih ditangani,” tandasnya. (Wit)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan