JABAR EKSPRES – Persib Bandung menghadapi PSIS Semarang yang dimenangkan oleh tuan rumah Persib dengan skor 3-0 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa (27/2) sempat diwarnai bentrok antara suporter tim tamu dengan petugas kepolisian.
Adanya bentrokan ini terjadi ketika suporter tim tamu yang sudah jelas dilarang dalam aturan PSSI tidak boleh hadir mendukung, datang dengan jumlah ratusan orang dan mencoba masuk serta mendobrak pintu tribun.
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan sangat menyesalkan adanya tim tamu yang datang.
BACA JUGA: Belum Pernah Menang di 5 Laga Sebelumnya, Persib Berambisi Raih Poin Penuh Kontra PSIS
Menurutnya ada sekitar 7 Bis suporter tim tamu yang hadir untuk menyaksikan tim kesayangannya ke Stadion SJH.
“Jadi begitu pemeriksaan tiket kita mendapatkan ada sekitar 7 bis dari suporter PSIS. Pada saat kita tahan untuk tidak masuk stadion, mereka memaksa untuk mendobrak pintu. Sehingga oleh panpel dipersilahkan masuk tapi dijaga,” ujar Kusworo saat dihubungi, Selasa (27/2/2024).
Kusworo menambahkan, selama pertandingan berlangsung pihaknya juga membuat barikade personel pengamanan. Tentunya hal ini untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan
“Sehingga kita buat barikade pengamanan ke arah suporter PSIS maupun ke suporter Persib. Karena Ini sangat riskan,” tambahnya.
Dirinya mengungkapkan alasan kenapa suporter PSIS tetap masuk ke stadion karena bisa menjadi ancaman jika berada diluar stadion.
“Kalau mereka tidak masuk, bisa menjadi ancaman di luar stadion. Soalnya mereka menuntut mengganti tiket, uang makan, dan transportasi bus selama perjalanan dari Semarang menuju Bandung,” ungkapnya.
Kusworo pun melihat, dengan kehadiranya tim suporter lain ini harus menjadi bahan evaluasi oleh Panitia Pelaksana.
Terlebih peraturannya sudah ada dari PSSI tidak boleh hadir, namun mereka bisa hadir dan mempunyai tiket.
“Sebaiknya ini menjadi evaluasi panpel. Mengapa yang aturannya tim tamu tidak boleh beli tiket dan tidak boleh datang, mereka bisa membeli tiket sebanyak 500 sampai 600 orang yang membeli tiket. Bahkan terkoordinir tiba-tiba sudah datang di stadion si jalak harupat. Ketika dilarang masuk, mereka sudah membeli tiket,” terangnya.