Senjata Laser DragonFire Berhasil Jatuhkan Drone untuk Pertama Kalinya

JABAR EKSPRES – Senjata laser telah lama dipelajari oleh militer di seluruh dunia, dan tidak sulit untuk mengetahui alasannya.

Memukul target dengan senjata laser atau sinar yang kuat dengan kecepatan cahaya memiliki keuntungan yang jelas, namun mencapai presisi dan kekuatan yang dibutuhkan tidaklah mudah.

Senjata militer yang disebut DragonFire diuji di sebuah pangkalan di Hebrides, sekelompok pulau di lepas pantai Skotlandia.

Seperti yang hampir selalu terjadi dalam uji coba militer semacam ini, hanya sedikit rincian yang dipublikasikan. Jangkauan dan kekuatan maksimum laser dirahasiakan.

Sistem DragonFire dapat menyerang koin dari jarak hingga 1 km dan dapat menghancurkan drone dan proyektil dari jarak yang lebih jauh, menyebabkan kerusakan yang signifikan.

Sasaran yang paling mungkin adalah drone dan benda terbang tak bersenjata lainnya, namun karena merupakan senjata garis pandang, maka ia dapat mengenai hampir semua sasaran yang terlihat.

Laser ini juga ternyata sangat murah. Militer Inggris mengatakan setiap tembakan, yang ditembakkan selama 10 detik, menghabiskan biaya sekitar 10 pound (Rp198.199).

Baca juga: Milisi Irak Ancam Serangan Terus-menerus ke Pangkalan Militer AS di Timur Tengah

Selama pengujian, laser menunjukkan kemampuan untuk menyerang “target udara pada jarak yang wajar”, sebuah langkah penting dalam proyek tersebut.

“Uji coba ini telah membuat kami mengambil langkah besar ke depan dalam mewujudkan peluang potensial dan memahami ancaman yang ditimbulkan oleh senjata energi terarah,” kata Dr. Paul Hollinshead, Kepala Eksekutif Laboratorium Sains dan Teknologi Pertahanan.

Laser ini memiliki biaya pengoperasian yang sangat rendah, namun investasi yang dibutuhkan sangat tinggi. Sistem senjata DragonFire adalah hasil investasi £100 juta oleh Kementerian Pertahanan dan mitra industri. Proyek ini diumumkan dan diluncurkan pada tahun 2017.

“Ini adalah aplikasi sains dan teknik yang sangat inovatif dan merupakan buah dari investasi dan upaya yang berkelanjutan. DragonFire menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir dan memberikan kinerja yang jauh lebih baik daripada sistem lain di kelas yang sama. DragonFire memberikan perubahan besar dalam kemampuan kami untuk menangani ancaman berkinerja tinggi dan berbiaya rendah,” ujar Nick Joad dari DST (Defence Science and Technology),

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan