Jaga Daya Produksi, Petani di Cipeundeuy Panen Ribuan Ton Jagung Hibrida

JABAR EKSPRES – Petani di Desa Cipeundeuy, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menggelar panen jagung hibrida, Senin 26 Februari 2024.

Di lahan seluas 30 patok yang disediakan oleh pemerintah kecamatan dan desa, panen kali ini baru 6 patok sudah menghasilkan sebanyak 3.000 kilogram atau 3 ton jagung hibrida.

Camat Cipeundeuy, Agus Ganjar menyebut, panen jagung hibrida tersebut bagian dari rangkaian program pemerintah dalam upaya meningkatkan daya produksi petani yang saat ini tengah menurun.

“Ini merupakan keberhasilan program ketahanan pangan yang dilaksanakan di Desa Cipeundeuy, Kecamatan Cipeundeuy, Bandung Barat pada tahun 2023 lalu,” kata Agus Ganjar kepada wartawan, Senin 26 Januari 2024.

BACA JUGA: Dorong Pengembangan UMKM di Cimahi Melalui Festival Industri dan Kemitraan

Menurutnya, pada 2023 lalu, pemerintah menetapkan sasaran produksi jagung di seluruh wilayah Bandung Barat. Salah satunya melalui peningkatan produktivitas.

Selain itu, Agus menilai, produk hibrida diyakini dapat memberikan kontribusi positif bagi ketahanan pangan. Produk hibrida juga kuat terhadap serangan serangga, ataupun virus.

“Peningkatan hasilnya pun bagus, dan juga bisa mengurangi penggunaan pestisida kimia,” katanya.

“Jadi kami ke petani hanya memberikan, seperti bibit jagung, pupuk anorganik, obat-obatan tanaman, 1 unit traktor dan 2 unit mesin penggiling atau mesin pipih jagung,” tambahnya.

BACA JUGA: Pemkot Bogor dan Bulog Siapkan 7,5 Ton Beras Murah di 14 Titik, Cek Lokasi dan Jadwalnya!

Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Cipeundeuy, Iyus mengatakan, mayoritas warganya yakni petani. Namun Ketika mencoba menanam jagung hibrida hasil panen meningkat hingga lebih dari per patoknya.

“Petani disini kerap mengeluhkan daya produksi menurun ketika memanen jagung. Tapi ketika mereka diberika bibit jagung hibrida alhamdulillah tingkat produksi meningkat,” kata Iyus.

“Untuk produk yang sekarang baru dipanen seluas 6 patok dengan hasil pertanian jagung hibrida kering sebanyak 3.000 kilogram,” tambahnya.

Menurutnya, panen berikutnya masih akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan dengan harapan produk jagung yang dihasilkan bisa lebih banyak dan bisa dijual dengan harga yang cukup tinggi.

“Tapi, pada kenyataannya para petani di Desa Cipeundeuy masih mendapatkan kendala, yakni dari sisi pemasaran produk dan harga produk,” tandasnya. (Wit)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan