Gus Ahad juga mengakui bahwa beberapa usulan yang disetujui juga termasuk keren dan kreatif. Misalnya pada 2024 ada usulan dari Institut Teknologi Bandung untuk kegiatan pembangunan biogas berbasis komunitas. Program itu mendapat kucuran anggaran Rp 2 miliar.
BACA JUGA: Pola Pembangunan dan Daya Dukung Semrawut, DPRD Kota Bandung Genjot Perampungan Raperda PPLH
Lalu ada juga kelompok tani yang mengusulkan program pengolahan pasca panen perkebunan. Produknya adalah olahan teh. Ia mendapat kucuran anggaran Rp 600 juta. “Lumayan juga itu, kelompok masyarakat bisa dapat Rp 600 juta,” tuturnya.
Menurut Gus Ahad, program itu juga perlu disosialisasikan lebih masif lagi. Agar berbagai kelompok masyarakat bisa banyak terlibat dan terjaring program-program yang terbaik.(son)
