JABAR EKSPRES – Pemilu 2024 telah berlangsung pada 14 Februari 2024. Kecemasan pun mulai muncul di kalangan peserta pemilu, terutama calon legislatif (Caleg), yang khawatir tentang kemungkinan gagal memperoleh kursi di legislatif.
Banyak caleg yang gagal dalam pemilihan umum di berbagai daerah di Indonesia sering kali mengalami stres dan gangguan kejiwaan karena kehabisan harta kekayaan yang digunakan sebagai modal untuk mencalonkan diri sebagai wakil rakyat.
Merespons hal itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi telah menyiapkan berbagai jenis perawatan dan layanan untuk membantu para calon legislatif yang mengalami stres atau gangguan kejiwaan sebagai akibat dari kegagalan dalam pemilihan.
BACA JUGA: Diduga Akibat Kelelahan, Satu Anggota KPPS di Bandung Barat Meninggal Dunia
“Terkait pelayanan bagi calon legislatif yang mengalami stres dan gangguan kejiwaan, kami tidak dapat bertindak sendiri,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini saat dihubungi melalui seluler, Senin 19 Februari 2024.
Dwihadi menjelaskan, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kondisi kesehatan mental para calon legislatif, terutama dalam menghadapi gangguan kejiwaan seperti stres, yang bisa masuk dalam kategori gangguan jiwa ringan.
“Masyarakat dapat menerima perawatan di pusat layanan kesehatan kami di Puskesmas karena terdapat tenaga medis yang terlatih khusus untuk menangani masalah kesehatan jiwa,” paparnya.
Selain itu, di Puskesmas juga disediakan obat-obatan untuk pasien dengan gangguan jiwa ringan hingga sedang.
“Tapi, apabila pasien atau caleg tersebut gangguan jiwanya sudah berat. Maka akan dirujuk oleh teman-teman puskesmas,” ujarnya.
Menurut Dwihadi, pasien yang memerlukan perawatan intensif akan dirujuk terlebih dahulu ke dua rumah sakit di Kota Cimahi, yaitu RSUD Cibabat dan RS Dustira.
“Di RSUD Cibabat telah disiapkan tiga bed apabila ada caleg yang sampai perlu dirawat karena gangguan kejiwaan. Jadi ada tiga ruangan yang disediakan oleh RSUD Cibabat,” tuturnya.
Sementara di RS Dustira, Dwihadi menyebutkan, sudah tersedia 25 tempat tidur atau ruangan yang dapat digunakan untuk merawat pasien dengan gangguan jiwa.