BANDUNG, JABAR EKSPRES – BULOG Jabar akan terus mendistribusikan stok beras ke pasaran, sesuai dengan perintah dari Kantor Pusat dalam menyikapi kondisi perberasan saat ini, stok perum BULOG Kanwil Jabar cukup untuk kebutuhan selama Ramadhan sampai dengan Idul Fitri.
“Stok beras yang dikuasai oleh BULOG Jabar sebesar 93ribu Ton dan dalam Perjalanan ada sebanyak 40 ribu ton, jadi total stok Beras di BULOG di Jawa Barat akan mencapai 133 ribu ton, stok ini akan kita gunakan untuk kegiatan penyaluran beras SPHP baik untuk pasar tradisional maupun retail modern, untuk kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) serta untuk penyaluran Bantuan Pangan, dan stabilisasi Beras Premium melalui pola pengalihan,” ucap M. Attar Rizal, Pemimpin Wilayah BULOG Jabar, saat ditemui oleh awak media di Kantor BULOG Jabar, Senin 12 Februari 2024.
“Untuk Bantuan Pangan ini sementara dihentikan dahulu penyaluran/distribusinya dari tanggal 8 Februari kemarin hingga 14 Februari 2024, atau sampai dengan Pelaksanaan Pemungutan Suara nanti. Setelah pemilu penyaluran Bantuan Pangan akan kembali kita teruskan,” lanjutnya.
BACA JUGA: DPRD Jabar Sarankan Evaluasi Program Petani Milenial
Attar mengungkapkan, Perum BULOG telah menyalurkan Bantuan Pangan selama 2024 sebanyak 44 ribu ton per bulannya. Rencananya, bantuan tersebut akan dibagikan kepada 4,4 juta keluarga penerima di Jawa Barat.
“Dari awal Januari kemarin kita sudah menggelontorkan sebanyak 17 ribu ton beras SPHP ke pasar-pasar, baik tradisional maupun modern. Pendistribusian ini akan terus kita lanjutkan, untuk menahan laju kenaikan beras di pasaran,” jelasnya.
Pemimpin Wilayah BULOG Jabar itu melanjutkan, pemasokan beras ke pasar tradisional dilaksanakan sekali seminggu. Sedangkan, untuk retail modern disesuaikan dengan pesanan.
BACA JUGA: Tak Hanya Naik, Beras Medium Mulai Langka di Pasaran Bandung
“Kita mengirimkan ke Distribution Center retail modern tersebut, dan pengiriman dari Distribution Center ke toko-toko retail tersebut,” bebernya.
Selain memanfaatkan impor beras dari Pelabuhan Patimban dan Tanjong Priok, pihaknya juga memanfaatkan secara optimal pasokan beras dalam negeri.
Dia juga membeberkan, masa panen di wilayah Jawa Barat diperkirakan mundur ke bulan April hingga Mei akibat El Nino. Walau begitu, Attar memastikan pasokan beras tetap terisi.