JABAR EKSPRES – PT KAI membuat unggahan menarik di akun media sosial Instagram @kai121_ terkait imbauan penggunaan colokan listrik di dalam kereta. Namun, dibalik imbauan tersebut, terselip kisah unik tentang perilaku penumpang kereta yang mungkin bisa membuat kita geleng-geleng kepala.
Dalam kolom komentar unggahan @kai121_, seorang warganet dengan akun @rdw_pictures membagikan pengalaman anehnya saat pernah mengalami mati lampu di dalam kereta. Ternyata, penyebabnya adalah seorang penumpang yang dengan berani menggunakan colokan listrik di gerbong untuk memasak nasi dengan rice cooker.
Kejadian tersebut langsung mendapat respons dari @kai121_ yang membenarkan peristiwa tersebut dengan menyebut nama kereta, “Pasundan Kak ðŸ˜ðŸ˜.” Sebuah interaksi yang menarik dari akun resmi PT KAI dan warganet ini kemudian menjadi perbincangan hangat di dunia maya.
Bukan hanya itu, cerita unik lainnya muncul dari berbagai penumpang kereta di Indonesia. Beberapa di antaranya menceritakan pengalaman melihat penumpang lain yang menggunakan colokan listrik di gerbong kereta dengan cara yang tidak biasa. Ada yang memakai colokan untuk catokan rambut, ada juga yang memanfaatkannya untuk memasak air.
Imbauan penggunaan colokan listrik ini sebenarnya bertujuan untuk mengingatkan penumpang agar tidak menggunakan colokan listrik untuk alat kelistrikan dengan daya besar. Dalam imbauan tersebut, PT KAI menjelaskan bahwa stop kontak di kereta hanya diperuntukkan untuk mengisi daya perangkat elektronik seperti hand phone, tablet, laptop, TWS, power bank, dan perangkat lain yang tidak memiliki konsumsi daya watt besar.
Mengenai kejadian yang diungkapkan @rdw_pictures, PT KAI turut menegaskan pentingnya menjaga fasilitas yang ada di atas kereta api demi kenyamanan bersama. Imbauan tersebut dilengkapi dengan ajakan untuk bersama-sama menjaga fasilitas tersebut agar tetap dapat digunakan dengan baik.
Namun, imbauan PT KAI ini juga disampaikan dengan sentuhan santai dan bahasa yang menarik. Mereka mengajak penumpang untuk berhenti melakukan kebiasaan yang mungkin dianggap sepele namun dapat mengganggu penggunaan fasilitas di dalam kereta.
Sebagai contoh, dalam imbauan tersebut, PT KAI menyindir kebiasaan beberapa penumpang yang suka menggunakan colokan listrik untuk catokan rambut dengan pertanyaan retoris, “Siapa yang hobinya suka catokan rambut, saat lagi perjalanan di atas kereta api? Mulai sekarang, setop melakukan kebiasaan itu yaa! ✋”