Tentu saja, Musk tidak asing dengan kontroversi seputar media sosial. Pada Agustus 2023, Musk telah berjanji untuk membayar biaya hukum bagi pengguna platform media sosial X yang dianggap “diperlakukan tidak adil” oleh atasan mereka akibat aktivitas mereka di platform tersebut. Komitmen ini menjadi bukti konsistensi Musk dalam mendukung kebebasan berpendapat dan menentang tindakan diskriminatif terhadap karyawan.
Kontroversi yang mencuat seputar Carano bermula pada Februari 2021, ketika Disney memutuskan hubungan kerjasama dengan aktris tersebut. Pemecatan ini diawali dari serangkaian posting Carano di Twitter yang mengandung konten sayap kanan, termasuk kritik terhadap penggunaan masker selama pandemi dan candaan kontroversial tentang kata ganti transgender.
Kejadian puncak dari kontroversi ini terjadi ketika Carano membandingkan Partai Republik modern dengan orang-orang Yahudi yang dianiaya selama Holocaust. Meski posting tersebut kemudian dihapus, efeknya terasa jelas dalam reputasi dan karier Carano.
Namun, dalam postingan terbarunya di platform media sosial X pada hari Selasa, Carano membantah bahwa dia pernah membandingkan Partai Republik dengan orang Yahudi. Dia menegaskan bahwa dia selalu menyampaikan pandangannya dengan kata-kata yang tidak agresif, berbagi kutipan, gambar, dan meme untuk menggugah pikiran, kadang-kadang menggunakan humor untuk menjaga suasana cerah di tengah situasi sulit.
Dengan dukungan finansial dari X Corporation milik Elon Musk, gugatan Carano terhadap Disney dan Lucasfilm menjadi sorotan utama. Para penggemar, komunitas media sosial, dan pemerhati hukum dengan cermat mengikuti perkembangan ini, sementara industri hiburan diuji dalam keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan tanggung jawab perusahaan.