JABAR EKSPRES – Jelang Hari Raya Imlek yang bakal jatuh pada 10 Februari 2024. Harga kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) di pasar-pasar Kota Bandung alami kenaikan.
Tak hanya beras, komoditas lain alami kenaikan secara fluktuatif. Salah satu Pedagang Pasar Kosambi, Armin Mukminin (31) menuturkan, lonjakan harga terjadi pada komoditi cabai, bawang, hingga perdagingan.
“Bawang bombay naik Rp1.000, sebelumnya Rp32.500 per kilo. Kalau bawang merah mulai naik, sekarang naiknya Rp500, sekilonya jadi Rp29.500 per kilo. Rawit mulai naik lagi, sebelumnya Rp39.500 per kilo, sekarang saya jual Rp41.000 perkilo. Daging pun sama,” kata Armin kepada Jabar Ekspres, Selasa (6/2).
BACA JUGA: Demi Pemilu 2024 Lancar, Polrestabes Bandung Kerahkan Ribuan Petugas Gabungan
Di tempat yang sama, salah satu Pedagang Sembako, Nur Santi mengungkapkan, kenaikan beras yakni medium sudah menyentuh angka Rp3.000 per kilo.
Sama halnya dengan beras, telur jenis broiler pun mengalami kenaikan. Namun, lonjakan tersebut tak sesignifikan beras medium yang HET nya yakni Rp11.000 per kilo.
“Beras medium sekarang saya jual perkilonya Rp14.000, kenaikan udah mulai dari minggu lalu. Kalau telur paling broiler, sekarang Rp28.000 perkilo, dari yang sebelumnya Rp27.000 per kilo,” ungkapnya
Hal yang sama pun terjadi di pasar Cicadas Kota Bandung. Harga per kilo kepokmas hampir menyamai kenaikan yang terjadi di Pasar Kosambi.
Guna mengantisipasi lonjakan harga kepokmas di pasar-pasar Kota Bandung. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) ditiap kewilayahan.
Pada gelaran tersebut, tersedia lebih dari sembilan komoditis pangan mulai dari beras, gula, bawang, minyak, cabai, dan lainnya.
Nantinya, GPM on the road ini bakal dilaksanakan di 32 titik diseluruh Kecamatan yang ada di Kota Bandung. (Dam)