JABAR EKSPRES – Taylor Swift, seorang bintang pop dunia, kembali mendapat sorotan setelah namanya sempat hilang dari kolom pencarian X (dulu Twitter). Kejadian ini bermula dari serangan konten pornografi palsu hasil saduran Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang menggemparkan dunia maya.
Joe Benarroch, Kepala Operasional Bisnis X, secara resmi mengumumkan bahwa akses pencarian Taylor Swift di platform telah diaktifkan kembali setelah sempat diblokir selama beberapa waktu. Benarroch menyatakan pihaknya akan meningkatkan kewaspadaan terkait upaya penyebaran konten eksplisit yang dipalsukan oleh AI.
“Akses pencarian Taylor Swift di platform telah diaktifkan kembali, dan kami akan terus waspada terhadap upaya penyebaran konten ini, serta akan menghapusnya di mana pun kami menemukannya,” ujar Benarroch dalam keterangan resminya.
Pada akhir pekan lalu, kolom pencarian kata kunci Taylor Swift menampilkan pesan error yang meminta pengguna untuk memuat ulang. Meskipun sebagian besar pengguna menganggap tindakan X hanya sebatas memblokir urutan teks tertentu, kata kunci “Taylor AI Swift” masih dapat dicari di kolom pencarian X.
Joe Benarroch menjelaskan bahwa tindakan pemblokiran tersebut bersifat sementara dan dilakukan dengan penuh kehati-hatian untuk mengatasi permasalahan yang muncul. Keputusan ini diambil setelah konten pornografi palsu yang menggunakan wajah Taylor Swift menjadi viral di X dan platform internet lainnya.
Konten deepfake dengan muatan seksual dan wajah Swift mulai menyebar di dunia maya pada Rabu (27/1), dan menarik perhatian banyak pengguna dengan 27 juta penonton di akun pengunggah sebelum akun tersebut di-suspend oleh X. Fenomena ini mendapat tanggapan serius dari serikat aktor SAG-AFTRA, yang merilis pernyataan resmi menyebut konten tersebut “mengganggu, berbahaya, dan sangat mengkhawatirkan.”
SAG-AFTRA mengecam pengembangan dan penyebaran gambar palsu, terutama yang bersifat cabul, dan menyebutnya sebagai tindakan ilegal. Mereka menyerukan perlunya legislasi untuk menangani masalah konten AI ilegal yang memuat gambar pornografi palsu.
Tanggapan tidak hanya datang dari kalangan artis dan serikat aktor, namun juga dari pihak pemerintah AS. Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, mengecam penyebaran gambar tersebut dan mendesak perlunya aturan yang mengatur pelarangan konten AI ilegal dengan muatan pornografi palsu.