JABAR EKSPRES – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berharap PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) dapat menjadi institusi yang terus berkontribusi dalam hal pembiayaan infrastruktur di Indonesia maupun di kancah global.
Sri Mulyani menyampaikan bahwa infrastruktur menjadi salah satu hal yang paling penting bagi Indonesia, mengingat jumlah penduduk yang terus meningkat dan kondisi geografis Indonesia berupa kepulauan.
Pernyataan itu disampaikan Sri Mulyani di acara IIF’s Anniversary Dialogue bertema ‘The Dynamics of Sustainable Infrastructure Financing and Its Roles in Achieving Food Security’ di Jakarta, Senin (29/1).
“Saya berharap PT IIF juga terus aktif di dalam menata regulasi tidak hanya di Indonesia, juga di luar Indonesia, terutama di ASEAN dan secara global. Pengalaman membangun Indonesia itu sangat-sangat berharga dan relevan untuk dipresentasikan di level global. Itu sangat relevan,” kata Sri Mulyani saat dikutip dari Antara News.
BACA JUGA: Apa Saja Tugas KPPS 1, 2 dan 3? Begini Simulasi saat Pemungutan dan Perhitungan Suara
Bendahara Negara itu juga meminta PT IIF agar dapat menjadi solusi masalah (problem solver) pembiayaan infrastruktur di Indonesia.
“Sebagai salah satu special mission vehicle di bawah naungan Kementerian Keuangan melalui PT SMI, kita selalu berekspektasi dan berharap bahwa PT IIF bersama dengan PT SMI dapat menjadi problem solver bagi pembiayaan infrastruktur yang terus dibutuhkan Indonesia dalam jangka panjang,” pintanya.
Melansir dari Antara News, menurut Menkeu, pembangunan infrastruktur yang mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, tata kelola, dan pembiayaan menjadi suatu kebutuhan.
Di sisi lain, ia menuturkan kebutuhan masyarakat terhadap peningkatan infrastruktur dasar seperti air bersih, pengelolaan sampah, jalan tol, konektivitas internet, dan juga berbagai infrastruktur lain seperti ketahanan pangan tidak bisa ditunda.
Oleh karenanya, bersama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), lanjut dia, PT IIF dapat terus meningkatkan kapasitas, kecepatan, dan inovasi dari sisi pembiayaan sehingga bisa memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur.
BACA JUGA: Simulasi Pungut-Hitung Suara Pemilu 2024 Hanya Dilakukan Satu Hari
“Jangan memberatkan dengan birokrasi dan administrasi yang tidak produktif. Tapi bangunlah tata kelola yang baik tanpa menjadi birokrasi yang lamban dan tidak responsif,” tukasnya.