JABAR EKSPRES – Stunting menjadi salah satu kondisi kesehatan serius yang dialami banyak anak di Indonesia.
Stunting sendiri adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak berusia dibawah lima tahun (balita) akibat dari kekurangan asupan gizi kronis dan infeksi berulang, terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), sejak janin hingga anak berusia menginjak 23 bulan.
Sehingga dalam kondisi stunting, anak akan tumbuh lebih pendek dari anak-anak seusianya yang memiliki kondisi normal.
Selain itu, stunting dapat berpotensi memperlambat perkembangan otak, dengan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental.
BACA JUGA: Pakar: Kondisi Stunting Bisa Diperbaiki sebelum Anak Menginjak Usia Dua Tahun
Rendahnya kemampuan otak untuk belajar, serta resiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas.
Di Indonesia sendiri, masih menjadi sebuah masalah yang harus segera ditangani dan dicegah.
Karena angka penderita stunting tergolong sangat tinggi, dengaan 3 dari 10 anak di Indonesia menjadi penderita stunting.
Untuk mencegah stunting, sang ibu perlu melakukan beberapa langkah pencegahan stunting. Dibawah ini, beberapa tips yang bisa diikuti untuk mencegah stunting pada anak.
Maksimalkan Nutrisi Sejak Kehamilan
Ibu hamil harus mendapatkan makanan yang cukup gizi, suplementasi zat gizi (tablet zat besi atau Fe) dan terpantau kesehatannya.
Pemberian ASI Ekslusif dan MPASI
ASI eksklusif sampai umur 6 bulan dan setelah umur 6 bulan dengan diberi makanan pendamping ASI (MPASI) yang cukup jumlah dan kualitasnya.
Salah satu fase penting untuk mencegah stunting pada balita adalah setelah masa kelahiran, terutama saat bayi berusia 6-11 bulan dan 12-23 bulan.
BACA JUGA: Turunkan Angka Stunting di Kota Bogor, Pemkot Kembali Gandeng Pelaku Usaha
Karena pada fase ini, terjadi lonjakan stunting hingga 1,6 kali lipat, yakni 13,7 persen saat anak berusia 6-11 bulan dan 22,4 persen saat anak berusia 12-23 bulan.
Memahami Pentingnya Protein Hewani
Salah satu zat gizi yang harus ada dalam pemberian MPASI adalah protein hewani seperti daging, ikan, ayam, dan telur.
Karena pangan hewani mempunyai kandungan zat gizi yang lengkap, kaya protein, dan vitamin yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.