JABAR EKSPRES – Pada pengumuman nominasi Academy Awards ke-96 atau Piala Oscar 2024, Ryan Gosling mengungkapkan rasa kecewanya atas ketidakmasukan sutradara Greta Gerwig dan aktris Margot Robbie dalam daftar nominasi untuk kategori masing-masing. Sebaliknya, Gosling berhasil meraih nominasi untuk Best Supporting Actor berkat perannya sebagai Ken, sementara America Ferrera dinominasikan untuk Best Supporting Actress atas perannya sebagai Gloria.
Gosling tidak menyembunyikan kekecewaannya dalam pernyataannya. “Tidak ada Ken tanpa Barbie, dan tidak ada film Barbie tanpa Gerwig dan Margot Robbie, dua orang yang paling bertanggung jawab atas film ini yang telah menjadi sejarah dan mendunia,” ujar Gosling dalam pernyataan yang dikutip dari The Hollywood Reporter pada Selasa (23/1).
Menurut Gosling, ketidakhadiran pengakuan bagi Gerwig dan Robbie dalam kategori tertentu terasa kurang. “Tidak ada pengakuan yang mungkin diperoleh siapa pun di film ini tanpa bakat, ketabahan, dan kejeniusan mereka,” tambahnya. “Mengatakan saya kecewa karena mereka tidak dinominasikan dalam kategori masing-masing rasanya tidak cukup.”
Pernyataan ini muncul setelah Academy Awards mengumumkan nominasi pada hari yang sama.
Selain nominasi untuk Best Supporting Actor dan Actress, film Barbie hanya meraih enam nominasi lainnya. Barbie bersaing dalam kategori Best Picture, Best Adapted Screenplay, Best Production Design, dan dua nominasi untuk Best Original Song.
Gosling sendiri akan bersaing dengan empat aktor lainnya di kategori Best Supporting Actor, termasuk Bradley Cooper untuk Maestro, Colman Domingo untuk Rustin, Paul Giamatti untuk The Holdovers, dan Cillian Murphy untuk Oppenheimer.
“Saya merasa sangat terhormat bisa dinominasikan oleh rekan-rekan bersama artis-artis luar biasa dalam satu tahun dengan begitu banyak film hebat,” ungkap Gosling. “Tidak pernah terpikir saya akan mengatakan ini, tapi saya juga sangat tersanjung dan bangga karena itu berkat (saya) memerankan boneka plastik bernama Ken.”
Gosling memberikan apresiasi terhadap film Barbie yang menghadapi tantangan untuk menceritakan patriarki melalui karakter boneka plastik. Menurutnya, film Barbie seharusnya mendapatkan pengakuan yang lebih besar atas keberhasilannya membuat penonton tertawa dan terlibat.