Retribusi Kebersihan di PSC Bandung Jadi Sorotan, Sampah Tetap Menggunung hingga Omzet Pedagang Jadi Turun

JABAR EKSPRES – Retribusi kebersihan bagi pedagang di Pasar Sehat Cileunyi (PSC), yang berlokasi di wilayah Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung cukup menyita perhatian.

Pasalnya, para pedagang resmi pasar ditarif retribusi kebersihan oleh Pengelola PSC dari PT Biladi Karya Abadi (BKA), dengan nominal biaya sebesar Rp3.500 per harinya.

Akan tetapi, kondisi di lapangan justru para pedagang dihadapkan dengan sampah yang kerap menggunung, berdampak terhadap menurunnya minat warga untuk berniaga.

Pengelola PSC dari PT Biladi Karya Abadi (BKA), Arman mengatakan, retribusi yang ditarifkan kepada para pedagang resmi pasar, tak hanya untuk layanan kebersihan saja.

“Pedagang yang stausnya resmi dalam arti aktif juga, di PSC saat ini jumlahnya ada 250 pedagang,” kata Arman saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (24/1).

Menurutnya, retribusi yang dibebankan kepada para pedagang sudah sesuai dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak pengelola.

“Jad para pedagang yang resmi bayar iuran Rp3.500 itu, untuk kebersihan, keamanan dan ketertiban,” ucap Arman.

“Kalau listrik pakai token mereka isi masing-masing,” tambahnya.

Dijelaskan, meski retribusi sudah ada aturan dan kesepakatan, tapi Arman mengaku untuk para pedagang luar pasar bukan tanggungjawab pihak pengelola.

“PKL itu masuknya pedagang luar, bukan di bawah naungan kami, jadi mungkin bisa saja mereka juga bayar retribusi tapi bukan masuk ke pengelola dan itu bukan tanggungjawab kami,” jelasnya.

Arman menerangkan, perbedaan pedagang PSC yang statusnya resmi terlihat dari kios mereka yang berdiri kokoh permanen.

Sedangkan untuk pedagang luar pasar atau PKL, mereka menggelar barang jualan dengan membangun kios dan meja secara mandiri menggunakan kayu.

“Jadi yang bayar Rp3.500 itu untuk pedagang resmi PSC saja yang 250 jumlahnya. Di luar pasar, berapa nominal retribusinya dan mereka bayar ke siapa kita tidak tahu, bukan tanggungjawab kami,” tukasnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang kelapa di PSC, Dani Ramdani (30) menyampaikan, keluhannya terkait retribusi yang terus bayar tapi sampah selalu menumpuk, tak senada dengan pihak Pengelola PSC

“Saya bayar kebersihan Rp5.000 setiap hari ke pengelola. Tapi kondisi pasar tetap numpuk sampah berhari-hari bahkan sempat berminggu-minggu,” bebernya.

Writer: Yanuar Baswata

Tinggalkan Balasan