JABAR EKSPRES – Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Arsan Latif meminta para camat di wilayahnya agar bisa mengoptimalkan potensi daerah melalui pengembangan obyek wisata.
Arsan mengatakan sebagai pihak yang memiliki otoritas wilayah, pihak kecamatan harus dapat memotret setiap keadaan dan permasalahan dengan baik. Selain itu kecamatan harus memiliki program prioritas di tengah anggaran yang terbatas.
“Saya rasa kita bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), dengan catatan para camat harus siap menggali potensi di wilayah,” kata Arsan di Ngamprah, Rabu (24/1/2024).
BACA JUGA: Masifnya Pembangunan di KBU Jadi Sebab Utama Banjir, Apa Kata DLH Bandung Barat?
Akan tetapi, Arsan menekankan, menggali potensi di wilayah harus dengan target yang telah ditetapkan oleh kecamatan itu sendiri. Salah satunya yakni dengan menyelaraskan program prioritas Pemkab Bandung Barat, yang terbagi dalam program prioritas wajib, unggulan dan penunjang.
“Makanya saya enggak bangga kalau PAD kita naik cuma Rp500 miliar, tetapi jika ada kesungguhan dari aparaturnya Insha Allah bisa kok jadi Rp1 triliun,” jelasnya.
Ia menambahkan, terdapat program prioritas unggulan daerah, seperti pertanian, pariwisata dan UMKM. Ketiga bidang ini bisa dorong oleh kecamatan.
Menurutnya, selain bisa meningkatkan PAD, juga untuk meningkatkan kesejahteraan warga. Mulai dari peningkatan badan usaha milik desa (BUMDES) hingga pengembangan destinasi wisata baru.
“Tolong dipacu, kecamatan dan desa harus mulai mengangkat potensi desanya untuk menjadi obyek wisata baru. Karena pariwisata ini multiplier effeect-nya tinggi, sehingga bisa menjadi jalan peningkatan kesejahteraan warga,” ujarnya.
Mengingat saat ini lanjut Arsan, kondisi kondisi keuangan KBB terbatas, per 1 Januari 2024 saja, hanya tersedia Rp7 miliar lebih. Sementara utang KBB dari tahun ke tahun bertambah.
Ia mengungkapkan, utang KBB tahun 2022 sebesar Rp106 miliar. Tahun berikutnya, yakni tahun 2023 ke 2024 bertambah lagi menjadi Rp166 miliar.
“Berarti setiap tahun bertambah. Kalau saya mau masa bodoh saja nanti tahun depan nambah Rp50 miliar lagi. Karena itulah jika bersungguh-sungguh bisa menggali potensi wilayah, sepertinya keuangan KBB akan membaik,” tandasnya. (Wit)