JABAR EKSPRES – Mengumpat, menjadi satu hal yang sangat sering kita dengarkan dilingkungan masyarakat umum. Apalagi di media sosial, kini sangat mudah kita menyaksikan kemarahan orang lain. Padahal, mengumpat dengan kata-kata kotor ternyata memiliki ancaman yang mengerikan.
Saat ini kemudahan teknologi seakan menjadikan banyak hal sebagai pelajaran, baik yang buruk maupun yang bagus. Salah satunya kebiasaan mengumpat.
Kita mudah melihat seseorang dalam keadaan emosi, marah, mengumpat dan mengatai dengan kata-kata kotor semaunya, hal ini berangkat dari kebiasaannya.
Baca juga : Berdampak Buruk Terhadap Diri Sendiri dan Orang lain, Ketahui Bahaya Sering Berteriak!
Karenanya, kebiasaan orang yang suka mengumpat bukanlah sifat orang beriman. Karena orang beriman selalu menjaga lisannya dan diperintahkan berkata yang baik.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا، أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik dan jika tidak maka diamlah.” (HR. Bukhari no. 6018 dan Muslim no. 47)
Sifat orang beriman pula tidaklah mengumpat dengan perkataan dan tingkah laku. Ancaman bagi mereka yang mencela seperti itu jelas sekali dalam ayat berikut,
وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ
“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela” (QS. Al Humazah: 1)
Ayat ini adalah ancaman bagi orang yang mencela yang lain dengan perbuatan dan mengumpat dengan ucapan.
Hamaz adalah mencela dan mengumpat orang lain dengan isyarat dan perbuatan. Sedangkan lamaz adalah mencela orang lain dengan ucapan.
Ancaman wail dalam ayat di atas adalah ancaman berat. Salah satu tafsiran menyatakan wail adalah lembah di neraka.
Baca juga : 7 Cara Menghadapi Orang yang Emosional dengan Bijak!
Juga di antara orang yang tidak boleh diikuti adalah orang yang banyak mengumpt dengan kata-kata kotor, sebagaimana disebutkan dalam ayat,
“Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah.” (QS. Al Qalam: 11).
Yang dimaksud dengan hammaz dalam ayat di atas adalah banyak mengumpat atau menjelekkan orang lain yaitu dengan mengghibahi atau merendahkannya dengan candaan, atau semisal itu. Demikian keterangan dari Syaikh As Sa’di dalam kitab tafsirnya.