JABAR EKSPRES – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) merencanakan uji coba inovasi terbaru dengan memperkenalkan sistem penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2024 tanpa agunan atau jaminan.
Dalam langkah ambisius ini, nilai KUR 2024 yang disalurkan melalui sistem credit scoring ini diperkirakan mencapai Rp 500 juta.
Baca juga : Syarat, Bunga, dan Cara Mengajukan KUR BRI 2024
Menurut Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM, Yulius, UMKM yang ingin memanfaatkan KUR tanpa agunan ini harus memenuhi beberapa penilaian khusus.
Penilaian tersebut melibatkan evaluasi track record pembayaran jaminan sosial, seperti BPJS, pembayaran listrik, transaksi e-commerce, aktivitas di media sosial, hingga data perpajakan.
Dengan demikian, sistem credit scoring ini diharapkan dapat membantu UMKM yang tidak memiliki agunan atau pengalaman sebelumnya dalam mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan.
Yulius menyatakan bahwa uji coba rencananya akan dilaksanakan pertengahan tahun ini, dengan tahap pengumpulan data sedang berlangsung untuk memastikan kesiapan sistem tersebut.
Proses ini melibatkan setup pada bulan Januari, pengumpulan data hingga April, dan pembangunan model menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan Machine Learning.
Sistem credit scoring ini diharapkan memberikan sejumlah manfaat, termasuk mencakup UMKM yang sebelumnya dianggap tidak bankable atau sulit mengakses pembiayaan bank, dengan tujuan meningkatkan distribusi KUR secara keseluruhan.
Selain itu, diharapkan dapat memperbaiki persetujuan pinjaman dan menjaga tingkat risiko kredit yang dapat diterima pemerintah.
Baca juga : Pinjam Uang Rp25 Juta via KUR BRI 2024 dari Rumah!
Pemanfaatan data alternatif dalam credit scoring juga diantisipasi dapat meningkatkan prediksi risiko kredit untuk nasabah baru yang belum pernah mengakses kredit perbankan.
Dengan demikian, langkah inovatif ini diharapkan memberikan dampak positif bagi perkembangan UMKM di Indonesia.