JABAR EKSPRES – Nia Ramadhani, selebriti yang telah lama dikenal dengan tubuh langsingnya, belakangan ini menjadi sorotan banyak orang. Hal ini tak lepas dari keberhasilannya menjalani program diet yang berhasil memangkas berat badannya hingga 28 kilogram. Dalam sebuah video di akun TikTok penggemarnya, Nia berbagi rahasia dietnya dengan asistennya, Theresa Wienathan. Penasaran dengan kebiasaan Nia yang membuatnya mampu menurunkan berat badan sebanyak itu dalam enam bulan? Mari kita kupas satu per satu.
1. Sarapan dua butir telur
Salah satu kebiasaan Nia Ramadhani yang patut diperhatikan adalah sarapan dengan dua butir telur. Nia mengungkapkan bahwa dia selalu memulai paginya dengan mengonsumsi dua butir telur. Menu sarapan ini bukan tanpa alasan, karena telur dikenal sebagai salah satu menu diet populer. Kandungan protein tinggi pada telur membuat tubuh merasa kenyang lebih lama, membantu Nia mengatasi rasa lapar di pagi hari.
Setelah sarapan, pada jam makan siang, Nia melanjutkan dengan menu nasi ayam. Pola makan ini mencerminkan kombinasi nutrisi yang seimbang, dengan protein dari telur dan karbohidrat dari nasi ayam.
2. Makan alpukat di sore hari
Nia Ramadhani juga menjadikan alpukat sebagai pilihan menu makan malamnya. Pada jam 6 sore, dia mengaku hanya mengonsumsi alpukat sebagai menu makan malam selama enam bulan. Alpukat, seperti telur, memiliki kandungan serat tinggi yang dapat membuat tubuh merasa kenyang lebih lama. Menurut Healthline, orang yang mengonsumsi alpukat untuk sarapan cenderung merasa lebih kenyang dan tidak terlalu lapar di kemudian hari.
3. Tahan ngemil
Selain menjalani pola makan sehat, Nia Ramadhani juga mencoba untuk tahan ngemil di sore hari. Keinginan untuk ngemil pada jam 3 sampai jam 4 sore sering kali menjadi tantangan. Nia mengakui bahwa hal ini memang cukup sulit, namun dia berhasil menghindarinya demi mencapai tujuannya menurunkan berat badan. Mengendalikan keinginan ngemil adalah langkah penting dalam upaya dietnya.
4. Menghindari gorengan
Gaya hidup sehat Nia Ramadhani juga mencakup menghindari konsumsi gorengan. Menurutnya, makanan berminyak dapat meningkatkan risiko peningkatan berat badan. Minyak, terutama lemak jenuh, dikenal dapat dengan mudah meningkatkan berat badan. Asupan lemak jenuh juga terkait dengan risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes dan masalah kardiovaskular. Dengan menghindari gorengan, Nia berusaha menjaga asupan lemaknya agar tetap seimbang.