Obat-obatan Siap Disalurkan untuk Masyarakat Terdampak Banjir Dayeuhkolot

JABAR EKSPRES – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengaku siap menyalurkan sejumlah bantuan termasuk obat-obatan kepada seluruh masyarakat yang terdampak banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.

Berdasarkan data terakhir yang diterima, ada sekitar 1.326 jiwa di Kecamatan Dayeuhkolot yang terdampak banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Cigede di Kampung Lamajang Peuntas, Desa Citeureup, pada beberapa waktu lalu.

“Jadi itu (pemberian obat-obatan) sudah dikomunikasikan dengan Dinkes Kabupaten Bandung. Tapi mereka masih bisa menanganinya,” ujar Kepala Dinkes Jabar, Vini Adiani Dewi saat dikonfimasi, Senin (15/1).

Vini menambahkan, saat ini Pemprov Jabar khusunya Dinkes masih menunggu permintaan dari Kabupaten Bandung. Namun sampai sejauh ini, kata dia masih dapat ditangani secara mandiri.

“Jadi tergantung ketika mereka mampu melaksanakannya, kita akan dorong untuk melakukannya secara mandiri. Tapi kalau misalnya mereka tidak ada, baru kita akan berikan bantuan. Jadi itu yang sekarang dikoordinasikan,” ungkapnya

Meski begitu, Vini menuturkan saat ini suda ada dua posko kesehatan yang dihadirkan di lokasi pengungsian masyarakat yang terdampak banjir di Kecamatan Dayeuhkolot.

“Karena yang kita waspadai itu (masyarakat) terkena diare, Nah setelah pasca banjir, itu biasanya orang (korban yang terdampak) itu pasti bersih-bersih (rumah), nah potensi terjadinya penyakit kulit itu mudah timbul,” pungkasnya

SebelumnSa 1.326 jiwa di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung terpaksa harus dipindahkan ke lokasi pengungsian setelahsetelah tempat tinggalnya diterjang banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Cigede di Kampung Lamajang Peuntas, Desa Citeureup, pada beberapa waktu lalu.

Pranata Humas Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat (BPBD Jabar), Hadi Rahmat mengatakan, saat ini sudah ada 8 titik lokasi pengungsian di Kecamatan Dayeuhkolot.

“Saat ini sudah ada beberapa titik pengungsian di Kecamatan Dayeuhkolot (Kabupaten Bandung), itu ada 8 titik. Kalau total yang mengungsi itu kurang lebih sekitar 1.326 jiwa dari 428 KK (kepala keluarga),” ungkapnya saat dikonfirmasi oleh Jabar Ekspres, Sabtu (13/1) kemarin.

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan