JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali membuka rencana lama terkait pembangunan hunian vertikal, di Wilayah Braga, Kota Bandung. Hal ini sehubungan dengan daerah tersebut, yang baru dilanda banjir, pada 11 Januari 2024 lalu.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna menuturkan, hunian vertikal bisa melepaskan resiko masyarakat terdampak oleh bencana banjir. Dari segi fungsi pun menurutnya, kondisi bangunan akan jauh lebih kokoh.
“Gambarnya sudah ada, konsep sudah ada tinggal bagaimana kita inventarisasi mengenai lahan ini. Dari fungsi akan lebih aman, jadi masyarakat juga melihat akan lebih tenang karena konstruksi nya bagus, tata ruang bagus dan lepas dari ancaman itu (banjir),” ujar Ema, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Ema Minta ASN Pemkot Jaga Netralitas Jelang Kampanye Akbar Pemilu 2024
Menurutnya, wacana bangunan vertikal didaerah tersebut telah dikeluarkan oleh Wali Kota sebelumnya yakni Ridwan Kamil. Pihaknya hanya tinggal mengkomunikasi dengan warga perihal perizinan pembangunan.
“Untuk jangka panjang sebenarnya sudah ada konsep sejak era Pak Ridwan Kamil. Saya sudah lihat ke lapangan dan punya konsep. Tinggal kita berkomunikasi dengan masyarakat,” katanya.
Diakui Ema, hal tersebut mampu mengurangi resiko terjadinya masalah serupa apabila bangunan vertikal di bangun. Namun menurutnya, komunikasi secara intens harus dilakukan dengan masyarakat sekitar.
“Tepatnya Kita vertikalkan. Jika tidak, ini akan terulang. Tapi saya tidak ingin memaksakan. Makanya saya akan berkomunikasi instens dengan masyarakat,” pungkasnya.
BACA JUGA: 46 Ribu Lahan di Kabupaten Bandung Kritis Imbas Alih Fungsi Lahan oleh Pemerintah
Dilansir dari Kecamatan Sumur Bandung, rumah yang terdampak akibat banjir mencapai 229. Angka tersebut diantaranya 11 rumah mengalami rusak berat, dan 29 rumah mengalami rusak ringan. Semua berasal dari RW 3,4,7, da 8 Kelurahan Braga. (Dam)