JABAR EKSPRES – Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) tengah menerapkan berbagai strategi guna mengurangi tingkat pengangguran yang masih cukup tinggi di Kota Cimahi.
Menurut Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Kadisnaker) Asep Jayadi, salah satu faktor utama adalah adanya kelumpuhan di semua sektor sejak mewabahnya pandemi Covid-19.
Selain itu menurutnya, dalam periode terakhir terjadi beberapa konflik antarnegara yang memberikan dampak signifikan terhadap industri di wilayah ini, terutama yang bergantung pada bahan baku impor dan ekspor, sehingga mengalami hambatan produksi.
BACA JUGA: Angka Pengangguran 10,5 Persen, Pemkot Cimahi Terus Upayakan Penekanan
“Adanya impor ilegal, pasti kita kalah dengan pasar bebas itu namun yang ilegal harus kita tekan, itu juga kebijakan nasional,” ungkapnya pada Jabar Ekspres saat ditemui di Kantor Disnaker Cimahi, Senin 15 Januari 2024.
Asep menjelaskan, menurut BPS, angka pengangguran di Kota Cimahi diukur melalui survey ketenagakerjaan nasional yang dilaksanakan setiap tahun.
“Saat saya mengunjungi BPS, mereka melakukan teknik survei dengan mengambil sampel dari sekitar 60 RT dan kurang lebih 10 KK dari total 1850 RT yang ada,” terangnya.
“Tim surveyor juga ikut terlibat dalam pengumpulan data untuk menyusun hasil survei tersebut,” tambah Asep.
Pada tahun 2023, Asep menjelaskan tingkat pengangguran terbuka mencapai sekitar 10,52%, mewakili sekitar 33,192 orang. Hal ini perlu dicatat, angkatan kerja dan jumlah penduduk pada periode tersebut relatif kecil.
“Sehingga pembaginya pun kecil hasilnya lah seperti ini. Coba dibandingkan dengan Kota lain bahkan ada yang sampai ratusan dan ribuan,” tegas Asep.
Pada tahun 2022, hasil survei Survei Ketenagakerjaan Nasional mencatat penurunan sebesar 10,77%, melibatkan 34.536 orang, dibandingkan dengan tahun 2023.
“Strategi yang harus kita lakukan bahwa tingkat pengangguran ini masih cukup besar, salah satunya peningkatan mulai dari pendidikan atau pelatihan yang berbasis kompetensi,” papar Asep.
Saat ini, pihaknya menjalin kerjasama dengan lembaga penempatan tenaga kerja, bekerja sama dengan Bursa Kerja di berbagai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Cimahi.
BACA JUGA: Pengamat Ekonomi Unpas Beri Solusi Ini untuk Tekan Pengangguran di Kota Bandung
“Termasuk juga penempatan-penempatan, artinya setelah dilatih langsung di tempatkan. Jobfair juga kami lakukan, itu salah satu leading sektor kami untuk mengatasi pengangguran,” kata Asep.