Selain itu, sistem skema pengoperasionalan dan pembangunannya memberikan keuntungan yang adil terhadap pemerintah serta bisa dipastikan pihak ketiga yang terpilih memiliki kapabilitas mengelola terminal.
“Yang pasti titik kepentingan utama terminal ini adalah bersih, nyaman, aman, dan kemudian fasilitasnya memadai. Kedua, bagaimana operasional terminal ini bisa berjalan profesional,” tegas Ketua DPRD Kota Bogor itu.
BACA JUGA: Fakta JPO Paledang: Banyak Keluhan Hingga Rencana Pembongkaran
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya menuturkan, bahwa tahun ini anggaran perencanaan revitalisasi Terminal Bubulak diharapkan bisa terealisasi melalui APBD Kota Bogor.
“Ya, menurut saya harus dianggarkan di APBD, jangan sampai bergantung ke pusat atau provinsi. Terminal Bubulak ini harus dianggarkan APBD Kota,” kata Bima Arya kepada Jabar Ekspres belum lama ini.
Munculnya isu meniadakan Terminal Bubulak, dirinya menegaskan bahwa Pemkot Bogor akan tetap mempertahankan. Sebab, operasional Terminal Bubulak masih sangat produktif dan strategis.
“Harus tetap jadi terminal disana. karena startegis dan keberadaannya juga masih dibutuhkan,” tekannya.
Terkait opsi dikelola oleh pihak ketiga, Bima Arya setuju. Namun menurutnya, tidak mungkin didapatkan dari sumber CSR karena anggarannya terlalu besar.
“Kemungkinan untuk dikerjakan bersama swasta,” pungkasnya. (YUD)
BACA JUGA: Perumda Tirta Pakuan Pastikan Produksi Air Bersih di Kota Bogor Meningkat di 2024