JABAR EKSPRES – Suntik putih dan suntik vitamin C telah menjadi tren perawatan kecantikan yang diminati banyak orang di Indonesia. Berbagai klinik kecantikan, baik yang resmi maupun yang abal-abal, menawarkan layanan ini kepada pelanggan mereka. Namun, di balik popularitasnya, perlu diingatkan bahwa melakukan suntik putih dan suntik vitamin C di tempat yang tidak resmi dapat berisiko dan berbahaya bagi kesehatan.
Dokter spesialis kulit, kelamin, dan estetik dari Klinik Dermalogia, Arini Astasari Widodo, memberikan peringatan serius terkait bahaya yang dapat timbul dari treatment ini jika dilakukan di klinik yang tidak memiliki lisensi. Menurutnya, melakukan prosedur ini di tempat yang tidak sah dapat membahayakan kesehatan karena melibatkan beberapa langkah yang harus dilakukan dengan hati-hati.
“Melakukan suntik pemutihan dan suntikan vitamin C di klinik atau praktik yang tidak memiliki lisensi berisiko dan berbahaya untuk kesehatan. Makanya sangat sangat tidak dianjurkan karena ada beberapa prosedur yang harus dilakukan,” kata Arini saat dihubungi CNNIndonesia.com.
Arini menekankan bahwa prosedur ini seharusnya hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kualifikasi di bidang estetik dan dermatologis. Hal ini penting untuk memastikan bahwa perawatan tersebut aman dan sesuai dengan kebutuhan khusus setiap individu.
Klinik tanpa lisensi, menurut Arini, mungkin tidak memiliki personel medis yang memadai untuk menilai status kesehatan pasien. Oleh karena itu, konsultasi dengan tenaga kesehatan yang berkualifikasi sangat penting sebelum menjalani treatment ini. Arini menambahkan bahwa klinik tanpa regulasi juga dapat menggunakan produk yang tidak tersertifikasi, meningkatkan risiko penggunaan bahan yang tidak aman.
“Selain itu, klinik tanpa regulasi dapat menggunakan produk yang tidak tersertifikasi, yang berarti tidak terjamin kondisinya apakah kondisinya baik, apakah ada kontaminasi, dan apakah seluruh kandungannya aman untuk diinjeksikan,” ujarnya.
Beberapa masalah dapat muncul ketika seseorang memilih untuk melakukan suntik putih dan suntik vitamin C di klinik tanpa lisensi. Arini menyoroti penggunaan dosis yang salah, langkah-langkah pencegahan infeksi yang tidak memadai, dan konsekuensi kesehatan jangka panjang yang dapat menjadi risiko serius.