JABAR EKSPRES – Rekaman video meningkatnya debit air di Curug Batu Templek di area pebukitan Cikawari, tepatnya di wilayah Desa Mekarmanik, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung viral di media sosial.
Melalui informasi yang dihimpun, video yang beredar di media sosial itu, menarasikan bahwa peningkatan debit air disebut sebagai banjir lumpur.
Ketika dikonfirmasi, Kapolsek Cimenyan, Kompol Nanang Heru Sucahyo mengatakan, aliran deras tersebut terjadi di Curug Batu Templek, Desa Cikadut.
“Namun, hal tersebut tidak menyebabkan banjir ke permukiman warga dan tidak seprti yang terlihat dalam video,” kata Kapolsek, Kamis (11/1).
BACA JUGA: Curug Batu Templek Bandung Alami Kerusakan 65 Persen, Ini Penyebabnya
Menurut Nanang, pihaknya hingga saat ini belum menerima laporan ada banjir lumpur atau banjir bandang. Bahkan anggotanya telah melakukan pengecekan ke lokasi.
“Saat ini situasi Batu Templek, Desa Cikadut, Kecamatan Cimenyan, aman dan terkendali,” tukasnya.
Hal senada disampaikan Deden Ismail, Kasi Pemerintahan Kecamatan Cimenyan, Deden Ismail. Dia berujar bahwa Curug Batu Templek saat ini masih dalam kondisi yang aman dan terkendali.
“Tidak seperti yang terlihat dalam video yang viral. Kapan itu kejadiannya. Jadi video yang viral itu tak benar,” ujarnya mewakili Camat Cimenyan, Solihin.
Diketahui, publik dihebohkan dengan rekaman video yang ramai di media sosial, memperlihatkan adanya banjir disertai lumpur yang berada di area wisata Batu Templek pada Rabu, 10 Januari 2024 kemarin.
Dalam rekaman video tersebut, dikatakan jika debit air yang besar mengalir deras dimulai pukul 11.30 hingga 12.55 WIB.
Pada penjelasan video, ditulis juga jika banjir lumpur yang terjadi di perbukitan Bandung Utara itu, aliran lumpurnya menuju jalur Sindanglaya, Arcamanik, Cisaranten, Kota Bandung.
BACA JUGA: Banjir Bandang Disertai Lumpur Terjang Pemukiman Warga Desa Suntenjaya Lembang
Sementara itu, pengelola Batu Templek, Yayan Sofyan, mengungkapkan adanya aliran air yang deras tersebut tidak menimbulkan banjir bandang. Menurutnya, area di sekitar aliran tersebut masih terbilang aman.
“Kalau musim hujan memang agak besar (debit airnya). Tapi tidak sampai banjir bandang, longsor, dan lain-lain,” ungkapnya.