Overload Sampah di Desa Sariwangi Picu Banjir dan Diare, DLH KBB Belum Temukan Solusi

JABAR EKSPRES – Desa Sariwangi, Kelurahan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat mengalami masalah kelebihan sampah. Dugaan tersumbatnya saluran air oleh sampah menyebabkan meluapnya air ke ruas jalan. Kejadian ini diduga menjadi pemicu banjir di Kota Cimahi yang bertabrakan langsung dengan wilayah tersebut.

Sistem jemput sampah diuji coba dengan frekuensi seminggu sekali di RW 15 oleh DLH KBB, meningkatkan efisiensi transportasi meskipun hanya menggunakan satu truk.

“Semakin kesini, katanya armada truknya rusak mau di service, tapi lama kok tidak datang terus,” ungkap Ika selaku Ibu RW 15 Desa Sariwangi pada Jabar Ekspres, Rabu 10 Januari 2024.

Pemisahan pengangkutan antara RW 11 dan RW 12 dilakukan karena TPS di lokasi tersebut mengalami kelebihan kapasitas. Sebagai solusinya, tanah wakaf di daerah tersebut juga dimanfaatkan untuk mengatasi keterbatasan lahan kosong.

“Semakin kesini (DLH) katanya armada truknya rusak mau di service, tapi lama kok tidak datang terus,” ungkap Ika.

“Lalu RW 11 ikut ke TPS kita, untuk pembuangan sendiri 1 Minggu 1 kali, lalu ada bonus 1 kali jadi 3 kali pengangkutan dalam seminggu dari DLH KBB,” tambahnya.

Ika menerangkan, DLH Kabupaten Bandung Barat sebelumnya pernah melakukan kunjungan di lokasi ini, menggunakan truk besar untuk mengangkut sampah.

Namun tambahnya, masalah muncul karena ternyata truk tersebut tidak dapat menampung seluruh sampah, dan hingga saat ini, Dinas Lingkungan Hidup belum menemukan solusi yang memadai.

“Dari DLH KBB masih belum ada solusi, hanya meninjau saja,” paparnya.

Ika menyatakan, banyaknya keluhan dari masyarakat terkait ketidaktersediaan mobil yang sedang dalam proses servis, menyebabkan ketidaknyamanan yang berujung pada meningkatnya kasus diare di kalangan masyarakat.

“Keluhan masyarakat banyak sekali, khususnya bagi masyarakat jadi banyak yang terkena diare,” pungkas Ika. (Mong)

Writer: Firman Satria

Tinggalkan Balasan