JABAR EKSPRES- Pada awal perdagangan hari Selasa (9/1/2024), terjadi penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dimulai dari Rp15.518 per dolar AS. Dilaporkan oleh Bloomberg, rupiah menguat 7,5 poin pada pembukaan perdagangan, mencapai Rp15.509,5 per dolar AS hingga pukul 09.30 WIB.
Menurut pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra, rupiah kemungkinan sedang mengalami periode konsolidasi atau stabilisasi, mungkin terkait dengan ketidakpastian pasar menanti data inflasi konsumen AS yang akan diumumkan pada Kamis (11/1/2024) malam.
Ariston menyebut bahwa perbaikan data tenaga kerja AS minggu lalu sedikit mengurangi ekspektasi pasar terkait pemangkasan suku bunga AS.
BACA JUGA : Waspada, Beredar 9 Aplikasi Ponzi Berkedok Investasi yang Berbahaya Bagi Masyarakat
Lebih lanjut, dampak dari penurunan ekspektasi tersebut dapat terlihat melalui penguatan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS dan penguatan dolar AS terhadap mata uang lainnya.
Ariston memperkirakan rupiah masih konsolidasi terhadap dolar AS, sementara Lukman Leong meyakini rupiah akan menguat hari itu karena koreksi dolar AS setelah ekspektasi inflasi konsumen AS menurun lebih dari perkiraan.
Investor juga menantikan data indeks kepercayaan konsumen Indonesia yang akan dirilis, dengan perkiraan kisaran nilai tukar rupiah antara Rp15.450 hingga Rp15.550 terhadap dolar AS. Meski Ariston memperingatkan kemungkinan pelemahan hingga Rp15.550, Lukman optimis terhadap penguatan rupiah hingga Rp15.480.
BACA JUGA : Peroleh Keuntungan Saldo DANA Secara Gratis? Klaim Link Kaget Ini