JABAR EKSPRES – Sejalan dengan perkembangan zaman, teknologi, dan keterbukaan informasi, setiap individu saat ini memiliki potensi menjadi sumber berita. Bahkan, kesempatan untuk menjadi viral kini bisa diraih dengan hal-hal yang dianggap “aneh” sebelumnya.
Dalam konteks ini, sebagai manusia, kita tidak terlepas dari kesalahan dan dosa. Terkadang tanpa sadar, kita terperangkap oleh tipu daya setan, menikmati perbuatan maksiat.
Handphone yang menemani kita setiap hari, bahkan mungkin lebih dekat daripada istri tercinta, bisa berubah menjadi sumber dosa atau ladang pahala, tergantung pada penggunaannya.
BACA JUGA : 10 Kiat Rahasia Meraih Cinta Allah Ala Ibnu Qayyim
Setiap detik, berbagai informasi dapat masuk ke smartphone kita tanpa penyaringan atau pengeditan. Oleh karena itu, muncul pepatah bijak: “saring sebelum sharing,” agar informasi yang kita terima tidak menjadi dosa yang terus berkembang saat kita menyebarkannya dan ternyata membawa dampak buruk.
Allah SWT memperingatkan kita tentang tiga hal yang sangat dibencinya. Dari berbagai bentuk perbuatan maksiat, ada tiga perilaku yang sangat tidak disukai-Nya, dan kita diminta untuk menjauhinya.
Peringatan ini sesuai dengan hadis Nabi SAW yang menyatakan bahwa Allah menyukai tiga hal dan membenci tiga hal. Allah menyukai ibadah tanpa menyekutukan-Nya, teguh dalam agama, dan kebersamaan tanpa perpecahan. Allah membenci menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya, terlalu banyak bertanya yang tidak perlu, dan menyia-nyiakan harta.
Langkah pertama yang dibenci Allah adalah menyebarkan berita atau informasi tanpa sumber yang jelas. Dalam zaman yang begitu cepat seperti sekarang, informasi mudah diperoleh tetapi seringkali tidak jelas asal-usulnya. Jika tidak berhati-hati, kita bisa terjerumus pada perilaku menyebarkan informasi yang dapat menyesatkan atau menjadi fitnah.
Perilaku ini harus dihindari agar tidak menjadi bagian dari “generasi qila wa qala,” yang cenderung menyebarkan berita hoaks tanpa memeriksa kebenarannya.
Perkara kedua yang dibenci Allah adalah terlalu banyak bertanya mengenai hal-hal yang tidak perlu, yang dapat menimbulkan kesulitan. Namun, jika pertanyaan itu berkaitan dengan ilmu pengetahuan atau hal-hal bermanfaat lainnya, maka itu diperbolehkan dan bahkan dianjurkan.