JABAR EKSPRES – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK RI), Muhadjir Effendy mendatangi langsung lokasi kecelakaan kereta api di Lajur Lintasan Petak Cicalengka-Haurpugur.
Kecelakaan yang terjadi di wilayah Desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung itu, melibatkan Kereta Api (KA) Turangga dengan Kereta Diesel (KRD) Bandung Raya yang saling bertabrakan atau adu banteng sekira pukul 6.03 WIB pada Jumat, 5 Januari 2024.
Menko PMK RI, Muhadjir Effendy yang tengah mengunjungi lokasi terlihat didampingi oleh Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin dan Kapolda Jabar, Irjen Akhmad Wiyagus.
BACA JUGA: 11 Ambulans Bantu Proses Evakuasi Korban Kecelakaan Kereta di Cicalengka
“Ini sesudah dari Sumedang sama Gubernur, terus ke sini, tadi meninjau gempa mewakili Presiden,” kata Muhadjir di lokasi.
Dia mengaku, mendapatkan kabar terjadinya peristiwa luar biasa tabrakan kereta api, oleh Gubernur Jabar yang sudah lebih dulu meninjau lokasi.
“Gubernur sudah ke sini, ya saya harus memastikan penanganan (di sini) sudah bagus,” ujarnya.
Muhadjir menyampaikan, rasa prihatin atas terjadinya peristiwa kecelakaan KA Turangga dan KRD lokal Bandung Raya.
“Sejauh ini pengangan korban telah dilakukan dengan baik,” ucapnya.
Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres di lokasi, saat kejadian KA Turangga tengah melaju dari arah Surabaya Gubeng dengan tujuan akhir Bandung, sedangkan Commuter 350 atau KRD Lokal sedang melaju dari arah berlawanan, tepatnya dari Padalarang dengan tujuan Cicalengka dan terlibat kecelakaan di kilometer 181+5/4 Cicalengka-Haurpugur.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, akibat peristiwa kecelakaan yang terjadi, sebagian besar penumpang khususnya yang menuju ke Cicalengka maupun Garut di Stasiun Bandung, banyak yang melakukan refund dan mencari alternatif atau transportasi umum lain untuk melanjutkan perjalanan.
“Kita sangat prihatin, pemerintah juga ikut berduka cita kepada para korban dari kecelakaan kereta ini,” beber Muhadjir.
Menko PMK RI itu mengungkapkan, dari laporan yang diterimanya terkait kecelakaan kereta api tersebut, penanganan dilakukan dengan baik dan cepat.
Melalui pantauan di lokasi kejaduan, proses evakuasi terhadap kereta yang terlibat kecelakaan masih menunggu kedatangan dari Crane, untuk mengangkat gerbong yang keluar lintasan.