Menurut Wahyudin, tidak mengherankan bahwa tren run off semakin meningkat setiap tahun karena aktivitas di wilayah hulu tidak dapat dihindari, begitu pula dengan pemberian izin yang tak terelakkan.
“Sehingga tidak sebanding dengan pola pemulihan yang mestinya dilakukan untuk mengatasi hilangnya kawasan-kawasan tangkapan air karena pembangunan wisata-wisata maupun properti baik itu perumahan, vila, hotel dan lain sebagainya,” pungkasnya. (Mong)