BANDUNG, JABAR EKSPRES – Sekitar 500 Petugas kepolisan diterjunkan Polda Jawa Barat (Jabar), pasca terjadinya gempa di Kabupaten Sumedang sejak tanggal 31 Desember 2023 kemarin.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo menjelaskan, ratusan petugas kepolisian yang terdiri dari Brimob, Samapta, hingga personel Sumedang tersebut dikerahkan, guna membantu proses evakuasi pasca terjadinya gempa.
“Jadi pasca kejadian yang terjadi pada malam tahun baru (31/12) kemarin, kita langsung menurunkan kurang lebih sekitar 500 personel yang terdiri dari personel Brimob, Samapta dan juga personel polres (Sumedang). Memang sudah standby (siaga) di lokasi yang terdampak,” katanya, Selasa (2/1).
Selain untuk membantu terhadap jalanya proses evakuasi, Ibrahim mengaku diterjunkannya ratusan personel ini juga, dikarenakan adanya perintah dari Pj Bupati Sumedang yang telah mengeluarkan surat keputusan (SK) tanggap darurat yang telah dilaksanakan pada tanggal 1-7 Januari 2024 nanti.
“Otomatis personel yang kita turunkan ini, bersama dengan satgas yang lain untuk melakukan penanganan pasca bencana. Dan setelah pasca bencana, kemungkinan kita nanti akan melaksanakan proses rehabilitasi,” ujarnya.
BACA JUGA: 2024 Baru 2 Hari, Gempa Sudah 7 Kali Hoyak Sumedang
Ibrahim menuturkan, pihaknya akan terus bersiaga dan backup jika dibutuhkan saat melalukan proses evakuasi atau penanganan pasca bencana tersebut.
“Personel yang kita turunkan ini memang dilengkapi dengan kompetensi untuk penanganan bencana, dan peralatan pendukung, termasuk juga dari kesehatan. Jadi untuk personel yang tergabung dalam satgas tersebut, akan tetap standby untuk melakukan backup apabila memang dibutuhkan,” jelasnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data laporan dampak bencana gempa di Kabupaten Sumedang per Tanggal (2/1) ini, BPBD Jabar mencatat ada sekitar 486 bangunan yang mengalami kerusakan.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar, Hadi Rahmat mengatakan, dari 486 bangunan yang terdampak gempa bumi tersebut, terdiri dari 303 rumah mengalami rusak ringan, 92 rusak sedang, dan 69 rusak berat.
“Sementara untuk fasilitas pendidikan itu sebanyak 14 unit yang terdampak, lalu 7 tempat Ibadah, dan 1 fasilitas kesehatan,” ungkapnya. (*)
BACA JUGA: Bak Bom Waktu, Sesar Lembang Bakal Ratakan Bandung Raya