BANDUNG, JABAR EKSPRES – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau akrab disebut juga Basarnas Kantor SAR Bandung, gelar simulasi Vehicle Accident Rescue (VAR).
Simulasi VAR yang dilakukan itu merupakan bagian dari upaya preventif dalam menghadapi potensi kecelakaan selama arus mudik dan balik libur natal 2023 serta perayaan tahun baru 2024.
Kepala Basarnas Kantor SAR Bandung, Herry Marantika mengatakan, kegiatan yang dilakukan menjadi upaya pengoptimalan kesiapsiagaan.
“Tim kami telah siap memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan selama periode libur nataru,” kata Herry saat dikonfirmasi, Rabu (27/12).
Menurutnya, simulasi VAR yang dilaksanakan itu, dapat memberikan dampak positif dalam respons penanganan kecelakaan.
Herry menjelaskan, pelaksanaan simulasi VAR dilakukan anggota Basarnas Kantor SAR Bandung di area kilometer 76, Cipularang, Purwakarta.
“Tujuannya untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat dan personel Basarnas tentang cara menangani kecelakaan,” jelasnya.
BACA JUGA: Banyak Pohon Tumbang, Diskar PB Kota Bandung Ungkap Begini
Herry menerangkan, dalam situasi simulasi tersebut, tim rescue ditugaskan untuk merespons dengan cepat dalam memberikan pertolongan, bagi masyarakat yang terlibat kecelakaan.
“Hal ini menjadi langkah proaktif dalam mengurangi risiko dan dampak kecelakaan di jalur mudik libur nataru ini,” terangnya.
Herry memaparkan, terkait kecepatan tanggap dan kesigapan dalam memberikan pertolongan, merupakan kunci utama dalam menangani keadaan darurat bagi Basarnas.
“Dengan adanya simulasi ini, diharapkan personel Basarnas Bandung semakin terlatih dan memiliki pemahaman mendalam, terkait tindakan yang perlu diambil dalam situasi kecelakaan di jalur mudik dan balik,” paparnya.
Diungkapkan Herry, selain menangani kecelakaan, Basarnas juga mengambil langkah strategis dengan menyiapkan posko siaga lebaran.
Posko ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat keamanan dan kenyamanan selama periode mudik, sehingga masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan lebih aman dan tenang.
Pada simulasi tersebut, berbagai skenario kecelakaan dijalankan untuk menguji kemampuan tim rescue dalam menanggapi berbagai situasi darurat.
BACA JUGA: Hidran di Kota Bandung Dipastikan Bertambah
“Ini mencakup evakuasi korban, penanganan kendaraan yang terlibat, dan koordinasi tim secara efektif untuk meminimalkan risiko dan mempercepat proses pertolongan,” ungkapnya.