Covid-19 Merebak Lagi, Kadinkes Jabar: JN.1 Belum Ditemukan di Bandung

ILUSTRASI: Gejala varian baru Covid-19 JN.1 (freepik)
ILUSTRASI: Gejala varian baru Covid-19 JN.1 (freepik)
0 Komentar

JABAR EKSPRES  – Covid 19 varian baru berjenis JN.1 dikabarkan tersebar di Kota Bandung. Bahkan, berdasarkan data Kemenkes, dari 112 kasus aktif JN.1 di Indonesia hingga Selasa, 26 Desember 2023 kemarin, 2 diantaranya berada di Kota Bandung.

Namun, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar Vini Adiani Dewi mengaku, berdasarkan laporannya dari Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), varian baru tersebut masih belum ditemukan. Berdasarkan hasil pemeriksaannya melalui whole genome sequencing (WGS), rata-rata kasus aktif Covid-19 di Jabar varian BA1 (omicron).

“Mungkin ada pemeriksaan yang lain itu saya kurang paham, dan datanya dari mana. Tapi sampai saat ini, pasien (Covid-19 di Jabar) kondisinya dalam kondisi ringan,” ucapnya.

Baca Juga:Jelang Tahun Baru 2024, Pedagang Trompet di Cimahi Hadapi Tantangan Berjualan di Lokasi Terlarang Mayat Bayi Ditemukan Mengapung di Sungai Cidurian Kabupaten Bandung, Masih dalam Penyelidikan Polisi

Namun, Vini mengaku menyiapkan beberapa langkah antisipasi agar penyebaran kasus Covid-19 khusunya varian baru berjenis JN.1 tidak terjadi di Jabar.

“Kita sudah membuat surat edaran juga termasuk menyiapkan antisipasinya seperti misalnya di KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) Kertajati itu pemerikasaan sudah diperketat lagi, dan kalau di atas 38 (suhu tubuhnya) itu akan langsung di karantina dan kita siapkan isolasinya di Rumah Sakit Cideres,” Imbuhnya.

“Dan di surat edaran juga dinyatakan bahwa rumah sakit harus meyiapkan 10 persen untuk ruang isolasi dari total tempat tidur. Jadi kita harus kembali ketat untuk antisipasi Covid-19,” tutupnya. (San).

0 Komentar