Namun jika tidak direncanakan dengan baik, program ini dapat menyampaikan gambaran bahwa pertanian adalah pekerjaan yang panas dan kotor.
Sekolah di pedesaan juga menyisipkan materi pertanian ke dalam kurikulum, seringkali terkait dengan tema hasil bumi. Beberapa sekolah di sentra pertanian bahkan mengizinkan siswa membantu orang tua mereka dalam aktivitas pertanian seperti panen.
Namun, ada kecenderungan di sekolah pedesaan untuk memberikan gambaran bahwa pekerjaan di perkotaan lebih menjanjikan secara ekonomi daripada pertanian di desa. Pekerjaan di perkotaan juga dianggap mudah diperoleh proses tanpa pendidikan, hal ini menjadi tantangan bagi siswa di pedesaan.
Sementara citra positif tentang pertanian penting untuk disampaikan di sekolah, saat ini terjadi dekonstruksi citra ini yang cenderung menunjukkan pertanian sebagai pekerjaan yang kurang bergengsi, gagal panen, atau menyebabkan kemiskinan (Nugraha dan Nugroho, 2021; White, 2020).
Dalam konteks ini, proses pembelajaran di sekolah memiliki peran penting dalam menyampaikan pengetahuan dasar tentang pertanian dan mengembalikan pemahaman akan pentingnya pertanian bagi keberlangsungan kehidupan manusia.
Sekolah memiliki dampak besar dalam membentuk pandangan pemuda terhadap pilihan karir (Nugraha & Herawati, 2015; Ansell et al., 2018). Terkadang, secara tidak langsung, sekolah menciptakan citra bahwa pekerjaan di luar pertanian lebih menjanjikan dan lebih positif dibandingkan pekerjaan di sektor pertanian.
Hal ini mendorong pemuda, terutama di desa, untuk memilih karir di luar pertanian. Jika tren ini terus berlanjut, generasi muda di pedesaan kemungkinan besar akan meninggalkan pertanian, yang pada akhirnya akan menghambat regenerasi petani, padahal pertanian sangat vital bagi negara.
Untuk mengatasi hal ini, pola pewarisan nilai-nilai tentang pertanian dari sekolah kepada siswanya harus memiliki pesan yang positif agar dapat mendorong regenerasi petani di Indonesia dalam jangka panjang.
Salah satu cara komunikasi yang masih efektif dalam menyampaikan nilai-nilai positif tentang pertanian adalah melalui isu lingkungan dan melalui kegiatan agroeduwisata.
Penting bagi proses narasi positif tentang pertanian untuk melibatkan berbagai agen sosialisasi di lingkungan remaja, termasuk peran sekolah sebagai lembaga pendidikan yang harus membangun narasi yang sesuai dengan potensi wilayahnya. Jika wilayah tersebut berasal dari daerah pertanian, maka penting bagi sekolah untuk lebih banyak membentuk narasi tentang pertanian.