Sediakan 30 Ton Beras SPHP, Disdagkoperin Kembali Gelar Operasi Pasar Murah

“Sekarang ada sisa namun sedikit, beberapa karung tadi juga ada yang datang untuk menerima karena memungkinkan jadi kami beri,” tambahnya

Saat disinggung terkait informasi dan sosialisasi pada masyarakat, Indra menuturkan pihaknya telah berkoordinasi dengan masing-masing kelurahan untuk mendata masyarakat yang akan membeli bantuan beras dari pemerintah dan Bulog Bandung.

“Seluruh kelurahan full kuota ini kan sudah disebar dari Kasi Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Sosial di masing-masing kelurahan itu menyebar ke seluruh RW, dan dari RW langsung ke masyarakat di sebarkan informasi nya terkait operasi pasar murah ini,” pungkasnya.

Indra menjelaskan, operasi pasar murah bukan merupakan pembagian beras gratis, karena masih ada beberapa masyarakat yang mengganggap bantuan tersebut secara gratis.

“Ini bukan beras gratis, pada prinsipnya kita itu menjual bukan gratis, berbeda kalau yang gratis seperti dari pemerintah itu sudah ada calon penerima,” tegasnya.

“Kalau untuk beras operasi pasar ini memang kita prioritaskan pada warga yang kurang mampu, tetapi sebetulnya tidak mengikat karena ini kita jual,” tambah Indra.

Untuk kedepannya, pemerintah melalui Disdagkoperin akan melangsungkan kegiatan pasar murah. Indra pun menjelaskan perbedaan antara operasi pasar murah dengan pasar murah yang berbeda dari segi komoditasnya.

“Tahun 2024 ini akan ada 10x kegiatan, dan ada tambahan lagi ada pasar murah. Apa bedanya operasi pasar dengan pasar murah, kalau operasi pasar itu komoditasnya tertentu yang selama ini sudah berjalan adalah beras, gula, minyak goreng,” jelas Indra.

“Kalau pasar murah komoditas nya lebih beragam, dan kita memang untuk pasar murah tahun 2024 akan di gelar di masing-masing kelurahan jadi 5x itu pasar murahnya,” tambahnya. (Mong)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan