JABAR EKSPRES – Menjelang perayaan natal dan tahun baru (Nataru) harga sayuran di Pasar Sehat Soreang, Kabupaten Bandung mengalami kenaikan yang signifikan, Kamis (21/12/2023).
Dari pantauan Jabar Ekspres di lokasi, sejumlah sayuran seperti kol, tomat, kentang, bawang hingga cabai masih mengalami kenaikan.
Adapun kenaikan sayur ini berbeda-beda seperti kol yang awalnya hanya Rp6.000 sekarang menginjak Rp12.000 per kilogram.
Kemudian tomat yang awalnya hanya Rp8.000 kini mencapai Rp12.000 per kilogram. Kentang yang awalnya Rp11.000 per kilogram, sekarang mencapai Rp15.000 per kilogram.
Salah satu pedagang sayuran di Pasar Sehat Soreang Blok A 50, Lilis Saidah (38) mengatakan jika kenaikan ini terjadi sudah seminggu sebelumnya.
“Kenaikannya mah sudah satu minggu kebelakang, harga sayuran kayak kentang, tomat, kol lumayan naik. Kentang aja sekarang saya jual Rp18.000 per kilogramnya, biasanya cuma Rp14.000 per kilogram,” ujar Lilis saat ditemui di lokasi, Kamis (21/12/2023).
Lilis menjelaskan, memasuki perayaan hari besar seperti akhir tahun natal dan tahun baru kenaikan memang sering terjadi.
“Ya pasti kalau akhir tahun atau ada hari-hari besar pasti ada kenaikan,” katanya.
Namun meski mengalami kenaikan, kata Lilis pihaknya tak begitu khawatir lantaran saat ini para pembeli masih sering datang ke kiosnya.
“Kalau pembeli mah ada aja yang datang khususnya Ibu-Ibu karena buat kebutuhan naik juga pasti dibeli,” tuturnya.
Namun meski ada kenaikan, lanjut Lilis pihaknya harus terus berputar otak terkait modal usahanya.
Karena ketika harga naik, otomatis modal yang dikeluarkan bisa dua sampai tiga kali lipat.
“Nah itu pusingnya, jadi untuk menambah modal, bisa dua kali lipat atau sampai tiga kali lipat. Belum lagi modal yang hasil ngutang,” ungkapnya.
Selain itu, kata Lilis, kenaikan juga berpengaruh terhadap distributor sayuran yang sering menyuplai ke pasar.
“Sama distributor di kita juga sepi, bahkan nelpon ke saya mau ngambil dulu barang apa. Katanya, masyarakat itu susah uangnya, jadi sepi ke kita. Jadi kalau barang mah ada,” tegasnya.
Dirinya pun berharap agar harga kembali pada situasi normal. Pasalnya yang dirugikan bukan hanya pedagang melainkan pembeli yang datang.