JABAR EKSPRESS, CIMAHI – Dampak kenaikan harga komoditas pangan dan hortikultura menyebabkan sepinya konsumen bagi pedagang di Pasar Atas Kota Cimahi.
Meskipun pemerintah telah mengadakan program Operasi Pasar Murah (OPM) dan Gerakan Pasar Murah (GPM), dampaknya masih terasa bagi para pedagang, khususnyanya sepi konsumen.
Saat ditelusuri oleh Jabar Ekspres ke Pasar Atas Cimahi, beberapa pedagang mengeluhkan sepinya konsumen, terutama komoditas beras yang kini berpindah ke pasar murah dari pemerintah.
Seperti yang dikatakan oleh Ibu Ai Komarawati (58), penjualan beras kini menurun akibat dampak dari beras dari pemerintah.
“Pembeli sangat menurun, terutama pada beras yang dibagi oleh pemerintah, itu ke belanja sangat sepi sekarang,” ucapnya di Pasar Atas pada, Kamis (21/12).
Menurutnya, hampir 30 persen konsumen hilang yang juga disebabkan oleh tingginya harga beras. Sehingga para pedagang beras harus menunggu dari distributor untuk mendapatkan pasokan barang.
“Kalau harga sekarang pada naik katanya karena kemarin kemarau tapi masih ada beberapa lahan yang bisa di panen. Tapi sekarang tidak ada sama sekali, jadi harus nunggu dulu karena petani baru menanam,” ungkap Ibu Ai.
Harga beras yang naik, Ibu Ai menuturkan saat ini ia menjual hampir Rp15 ribu per kilo untuk jenis beras premium.
“Harga beras paling murah dari pemasok Rp12.900, jadi harga eceran Rp13.500. Harga paling mahal saya menerima sekarang Rp14.200 jadi saya jual Rp15.500,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Ibu Eni (66) mengeluhkan hal yang sama terkait sepinya konsumen, dampak dari bantuan sosial beras murah pemerintah.
“Pembeli menurun, karena sekarang ini banyak bantuan sosial (bansos). Turun banyak hampir 50 persen pembeli turun, sebelumnya bagus semenjak ada ini yang merosot,” ujarnya.
Ibu Eni menuturkan, penjualan menurun drastis karena harga yang cukup tinggi, sehingga konsumen banyak yang beralih ke bantuan pemerintah.
“Harga beras lagi mahal, saya jual paling murah Rp13 ribu kalau paling tinggi Rp16.500. intinya ketika ada program pemerintah itu penjualan menurun soalnya kebanyakan larinya ke yang bantuan pemerintah,” ungkap Ibu Eni.