JABAR EKSPRES – Peringatan Hari Ibu ke-95 Jawa Barat berlangsung khidmat dan meriah. Puncak peringatan itu di fokuskan di Convention Hall Universitas Muhammadiyah Cirebon, Kabupaten Cirebon, Rabu (20/12).
Ribuan ibu – ibu dari 27 Kota Kabupaten di Jabar turut hadir dalam kegiatan bertemakan Perempuan Berdaya Indonesia Maju tersebut. Selain upacara, Peringatan Hari Ibu itu juga dirangkaikan dengan berbagai kegiatan bertemakan perempuan.
Mulai dari penghargaan Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS), Penghargaan Olimpiade Pengupahan Berbasis Produktivitas, Penghargaan fasilitator Sekoper Cinta, Gender Champion, hingga wisuda Sekoper Cinta.
BACA JUGA: Ragam Penyebab dan Sulitnya Atasi Permasalahan Banjir Gedebage
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin juga turut hadir dalam kegiatan itu. Ia menyampaikan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Dalam sambutan yang dibacakannya, Bey mengungkapkan bahwa Peringatan Hari Ibu bagi Bangsa Indonesia bukanlah Mother’s Day. Namun peringatan itu didasari mementum kongres perempuan pertama di Yogyakarta 22 Desember 1928. “Ini momen babak baru bangkitnya gerakan perempuan Indonesia untuk berorganisasi secara demokratis tanpa membedakan agama etnis hingga kelas sosial,” katanya.
Momentum bersejarah itu kemudian ditetapkan sebagai Hari Ibu yang kemudian diperingati tiap tahunnya. Peringatan Hari Ibu esensinya bukan hanya sekedar apresiasi dan peringatan. Tetapi, peringatan itu jadi momen apresiasi kepada seluruh perempuan di Indonesia yang telah memberikan peran dan dedikasinya kepada bangsa.
BACA JUGA: DKPP Kota Bandung Pastikan Stok Pangan di Bandung Aman Jelang Nataru 2024
Bey menambahkan, Peringatan Hari Ibu kali ini diharapkan bisa menjadi daya ungkit bagi kaum perempuan. Menjadi tonggak pengakuan terhadap eksistensi perempuan di berbagai sektor pembangunan.
Tema Perempuan Berdaya Indonesia Maju sengaja dipilih juga setelah melalui berbagai pertimbangan. Saat ini kesenjangan dan keterwakilan perempuan masih cukup tertinggal dibanding kaum laki – laki. Namun, di sisi lain sudah banyak kaum perempuan yang mengambil peran dan menempati posisi strategis dalam pembangunan. “Waktunya perempuan memberi warna pembangunan bangsa dengan peran dan karya,” tutupnya.(son)