Penurunan Produksi Cabai UMKM dan KWT Berseri Cigugur Tengah Kota Cimahi

Saat disinggung mengenai harga cabai dan cengek yang masih cukup tinggi, Idar menerangkan bila sudah panen raya warga Cigugur dapat membeli dengan harga yang jauh lebih murah dari pasar.

“Mungkin kita (harga) tidak terlalu tinggi kalau ke UMKM, tapi kalau ke luar ya tentunya kita perhitungkan lagi, karena ini kan UMKM nya ibu-ibu KWT juga yang tanamnya,” imbuhnya.

BACA JUGA: Operasi Gabungan Terhadap Pelanggaran Pemasangan APK di Tempat Terlarang

“Tapi kalau dari UMKM nya bisa ada peningkatan dari biaya produksi. Kita tidak bisa mengeluarkan harga seperti cengek naik kalau untuk di produksi,” tambah Idar.

Idar menerangkan, pihaknya masih belum bisa menjual beberapa jenis hasil panen karena ada beberapa indikasi yang ditakutkan, seperti terkena penyakit pada tanaman.

“Kalau untuk cengek yang kita jual, itu belum mengeluarkan cengek domba karena rawan penyakit kalau sekarang, kita ngeluarinnya cengek hijau tapi tidak produksinya terlalu banyak,” pungkasnya.

Terkait dengan pemberian pupuk, Idar mengatakan saat ini di lahan pertanian yang dikelola oleh KWT Berseri Cigugur Tengah sedang mencoba dengan menggunakan pupuk hasil produksi sendiri.

“Ini juga untuk pembelajaran juga dari pupuk produksi kita, jadi masih belum bisa di perkirakan harganya,” jelasnya.

Ketika ditanya seputar harga cabai dan cengek yang masih tinggi di pasaran, Idar menuturkan di wilayahnya harga cengek berkisar 5 ribu/ons. Akibat tingginya harga, membuat UMKM terutama Sambel Cengek kini membeli barang dari pasar.

“Orang lain 5 ribu/ons menjualnya, mungkin kita sama kan saja. Intinya disini harga Insyaallah akan di bawah pasar. Untuk UMKM juga waktu itu mengambil barang dari pasar dulu, soalnya kami masih penanaman ulang,” pungkasnya. (Mong)

Tinggalkan Balasan