JABAR EKSPRES – Sekitar 20 ruangan khusus telah disiapkan oleh Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, untuk menampung para pasien yang terkena gangguan jiwa atau stres akibat gagal mencalonkan diri sebagai anggota legislatif (Caleg) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 nanti.
Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Bandung, dr. Iwan Abdul Rachman mengatakan, 20 ruangan tersebut nantinya dapat digunakan oleh para pasien untuk memulihkan kondisi psikis maupun mentalnya setelah gagal menjadi Caleg.
“Pada prinsipnya RSHS (Bandung) siap untuk memberikan layanan baik itu rawat inap ataupun rawat jalan. Kami sedang mempersiapkan untuk dibukanya rawat inap jika, memang ada kasus dengan gangguan jiwa berat,” katanya belum lama ini.
BACA JUGA: Polsek Sumur Bandung Beberkan Skema Menghadapi Nataru, Kampanye, dan Pemilu 2024
Dalam memberikan layanannya, Iwan menambahkan bahwa RSHS akan bekerjasama dengan beberapa rumah sakit lainya yang juga memiliki layanan kesehatan jiwa.
“Sehingga tim dokter kami nantinya akan tetap bisa mengevaluasi, mengobservasi, dan melakukan wawancara kepada mereka-mereka yang memiliki (masalah) gangguan jiwa tadi,” imbuhnya.
Sementara itu, Dokter Spesialis Jiwa RSHS Bandung, dr. Santi Andayani menjelaskan bahwa sebagian besar pasien gangguan jiwa akan mengalami beberapa gejala seperti depresi, sulit tidur, nyeri ulu hati, bahkan terasa sakit di bada.
Sehingga jika pasien mengalami gejala tersebut, maka menurut Santi harus dilakukan perawatan yang cukup serius salah satunya dengan rawat inap.
BACA JUGA: Potensi Kehilangan Dukungan Kalangan Terdidik, Imbas Sikap Tempramen Prabowo Subianto?
“Tapi bagi mereka (pasien) yang enggan berkonsultasi secara langsung dengan berbagai alasan, kami akan memberikan layanan telekonsultasi tidak dengan HP (handphone), tapi dengan aplikasi yang dimiliki RSHS,” katanya.
Hal itu dilakukan, agar para pasien menurut Santi tetap dapat diberikan penilaian terkait dengan kondisi kejiwaan yang dialaminya. “Jadi apakah mereka memang bisa menjalani rawat jalan tanpa pengobatan atau dengan terus melakukan perawatan inap. Jadi Itu penjelasan terkait dengan persiapan para caleg yang mungkin mengalami masalah (gangguan Jiwa),” pungkasnya.
Untuk diketahui, persiapan fasilitas kesehatan baik RSUD maupun lainya yang mengaku siap memberikan layanannya kepada para caleg gagal, merupakan langkah antisipasi. Sebab diketahui, pada pemilu sebelumnya, banyak caleg yang mengalami depresi sehingga membutuhkan perawatan khusus lantaran gagal terpilih setelah hartanya terkuras demi menjadi anggota dewan. (San)