Tak Khawatir di Evaluasi Kemendagri, Arsan Akui Menjadi Pj Bupati: Ini Penugasan Biasa Saja

Tak Khawatir di Evaluasi Kemendagri, Arsan Akui Menjadi Pj Bupati, Ini Penugasan Biasa Saja

JABAR EKSPRES – Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Arsan Latif menegaskan tidak ada istilah 100 hari kerja sebagai pemimpin daerah. Baginya yang penting adalah menjalankan tugasnya dengan baik.

Dia pun tak khawatir jika kinerjanya hingga saat ini dievaluasi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Evaluasi dalam bekerja bagi Arsan merupakan hal yang biasa.

“Fokus saya itu kepada kesehatan, pendidikan, dan insfrastruktur termasuk mengenai inflasi, dan itu engga ada 100 hari. Jadi jalan terus,” katanya, Rabu (13/12/2023).

Seperti diketahui Arsan Latif resmi dilantik oleh Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Macmudin untuk mengisi jabatan Bupati Bandung Barat yang ditinggalkan Hengky Kurniawan yang habis pada 20 September 2023 lalu.

Untuk diketahui, sebelumnya Arsan Latif menjabat menjadi Direktur Perencanaan Anggaran Daerah pada Direktorat Jenderal Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebelum resmi dilantik pada 20 September 2023.

Menurutnya, dalam menjalankan tugasnya tersebut dirinya berpatokan pada PP 12 tahun 2019 untuk mengambil langkah-langkah kongkret dalam menjalankan kewenangannya.

“Langkah-langkah menjadi kewenangan saya untuk menetapkan bagaimana penganggaran. Jadi kalau ditanya 100 hari kerja, saya engga ada 100 hari kerja, yang penting jalan terus,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, dirinnya mengaku siap dievaluasi kinerjanya sebagai Pj Bupati Bandung Barat yang tugasnya kini tengah diembannya dan tidak takut diganti.

“Jangankan tiga bulan, sebelum tiga bulan pun. Pj itu bukan bekerja karena takut diganti, kita ditugaskan untuk masyarakat,” katanya.

Arsan menyebut, dirinya pernah berasa di posisi sebagai penilai kinerja. Oleh karena itu, ia mengeklaim tahu betul apa yang harus dilakukan sebagai Pj Bupati Bandung Barat.

“Saya sebelumnya penilai, banyak juga yang saya rekomendasikan. Tinggal apa, tinggal komunikasi. Makanya salah satu poin penilainya adalah kepatuhan terhadap konsentrasi terhadap kehidupan masyarakat,” katanya.

“Kenapa harus khawatir ini tugas. Ini bukan pekerjaan baru, ini penugasan biasa-biasa saja. Jangankan pekerjaan, mati saja besok siapa yang tahu. Jadi jangan pertanyaanya khawatir. Kita itu harus yakin, apasih yang kita dapatkan di sini,” tegasnya.

Writer: Suwitno

Tinggalkan Balasan