TikTok Shop Kembali Dibuka, Pedagang Mulai Khawatir

JABAR EKSPRES – Fitur belanja kembali hadir di platform media sosial TikTok, pada Selasa, 12 Desember 2023. Munculnya hal ini menyebabkan pedagang mulai khawatir akan keberlangsungan usahanya.

Rencana memisahkan antara Social Media dengan Social Commerce telah dilakukan oleh pemerintah pusat. TikTok kini berafiliasi dengan E-commerce lain, yakni GoTo (Tokopedia).

Meski begitu, penjual ampli asal Arcamanik, Ambi menuturkan, dirinya was-was hal ini bakal kembali menjadi polemik bagi para pelaku usaha. Pasalnya, hal tersebut sempat berpengaruh terhadap kelangsungan bisnisnya.

BACA JUGA: Resmi Gabung GoTo, TikTok Shop Akan Hadir Kembali Melalui Tokopedia

“Baru tau juga saya kalau di buka lagi (TikTok Shop). Sebagai pedagang mah pasti takut, apalagi dulu sempat dirugikan lah. Soalnya disitu (TikTok) jauh banget harganya dibanding shoppe atau lazada,” katanya kepada Jabar Ekspres, Selasa, 12 Desember 2023.

Dirinya meminta agar pemerintah bisa mengatur kebijakan yang mampu merangkul pedagang kecil. Pasalnya, dirinya tak sanggup apabila perang harga kembali terjadi.

“Dari saya mah semoga diatur, namanya usaha mah pasti ada perang harga. Cuman kalau udah gamasuk akal (harganya), pedagang yang lagi ngerintis kaya saya mah gak sanggup,” ungkapnya.

Senada dengan ambi, Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru (HP2B), Iwan Suhermawan mengungkapkan, harus ada regulasi yang mengatur bagi para penjual yang berdagang di platform tersebut.

Apabila platform tersebut masih di isi oleh produsen maupun distributor, para pedagang offline bakal tetap kalah. Sebab, penjual menjajakan harga dagangannya pasti lebih tinggi dari kedua hal tersebut.

BACA JUGA: TikTok Shop Kembali Dibuka Usai Kerja Sama dengan GoTo

“Misalnya, tik tok shop itu bisa digunakan oleh tingkat apa saja? Kalau semuanya bisa (produsen, distributor) juga, ya tetap kasihan para pedagang, tidak adil,” katanya.

Dirinya menilai, regulasi yang dibuat oleh pemerintah kadang tak pernah berpihak pada para pedagang kecil. Hal ini dkhawatirkan akan menyebabkan gulung tikarnya para penjual.

“Kadang regulasi tuh nggak berpihak ke pedagang kecil. Jadinya tetap saja kami bakal menolak,” pungkasnya. (Dam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan