Dewan Minta Dishub Dahulukan Perbaikan Sistem Transportasi

JABAR EKSPRES – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung minta Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung agar fokus dahulu terhadap pembenahan sistem transportasi umum, salah satunya pada bus Trans Metro Bandung (TMB).

Pasalnya, stop sign bakal kembali menjadi aset terbengkalai apabila sistem transportasi tidak dibenahi. Hal ini berkenaan dengan masih banyaknya TMB yang menurunkan maupun menaikan penumpang disembarang tempat.

Hal tersebut pun disetujui oleh Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung, Christian Julianto. Dirinya sepakat apabila halte tak terurus dijadikan stop sign. Namun menurutnya, kini yang paling penting ialah penerapan dan pembenahan sistem transportasi yang hingga saat ini masih belum terealisasi.

BACA JUGA: Dishub Ungkap Pengkonversian Angkot masih Tahap Penyusunan

“Kalau diganti stop sign saya setuju, tapi kan bukan masalah halte atau stop sign-nya kalau menurut saya. Justru sistem transportasi publik yang harus dibenahi secara keseluruhan,” katanya Chris.

Menurutnya, apabila hal ini tak kunjung dibenahi. Budaya pemberhentian transportasi publik disembarang tempat bakal terus berlanjut. Alhasil keberadaan stop sign akan bernasib seperti halte-halte terdahulu.

“Kalau sistemnya gajelas, orang masih bisa turun naik dimanapun ya enggak ada gunanya juga. Mau ada stop sign atau halte ya sama aja,” ujarnya.

Dirinya mencotohkan terkait sistem transportasi yang memiliki koridor dan pemberhentian tersendiri, yakni Trans Jakarta maupun Trans Jogja. Hal ini memungkinkan dilakukan oleh Pemkot Bandung apabila terdapat komitmen dan keseriusan dari pihak pemerintah.

BACA JUGA: Kenyamanan jadi Faktor Enggannya Masyarakat Gunakan Angkutan Kota

Dirinya berharap hal ini seperti ini kemudian bisa direalisasikan oleh Pemkot Bandung, yang tak hanya mengubah halte menjadi stop sign ditengah misi transformasi transportasi.

“Kemarin ada wacana angkot bakal dilebur, itu saya sangat mendukung. Dalam hal ini gak ada yang dirugikan baik pengemudi maupun pengusaha angkotnya,” ungkapnya.

“Selain itu juga pengemudi gak akan kejar-kejaran setoran, ngetem, dan bakal lebih nyaman. Ini saya tengah menanti-nanti pembahasan ini, mudah-mudahan tahun depan lah terealisasi,” pungkasnya. (Dam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan