Untuk penanganan korsleting listrik sendiri, menurut Aep tidak perlu terlalu khawatir. Asalkan kaki tidak bersentuhan langsung dengan lantai, terkecuali untuk tegangan listrik yang tinggi. Sehingga arus listrik tidak langsung mengenai tubuh secara langsung.
“Penanganan korsleting listrik, pertama satu rumah dimatikan dari saklar listriknya, kalau masih kecil bisa di tutup kain basah atau di banjur,” ujarnya.
Dengan memberikan imbauan dan sosialisasi secara langsung pada masyarakat, dirinya berharap, apabila terjadi potensi kebakaran, dapat ditangani oleh sendiri.
“Kami berikan imbauan kepada masyarakat, kegiatan ini biasanya berdasarkan permohonan untuk langsung memberikan demo untuk penanganan api ringan, bisa juga ketika monitoring ke wilayah-wilayah atau ke perusahaan. Kita bisa sosialisasikan potensi kebakaran,” ungkap Aep.
Ia pun menegaskan, meskipun musim penghujan sudah tiba, potensi kebakaran tetap saja ada. Hal tersebut rata-rata diakibatkan oleh bocornya gas kompor di rumah tangga.
“Meskipun musim hujan, potensi kebakaran juga besar. Tahun kemarin sudah dua kejadian kebakaran saat musim hujan. Seperti rumah makan dan rumah tangga akibat gas,” pungkas Aep. (Mong)
Baca juga: Angka Stunting Kota Bogor Turun Tertinggi di Jabar, Dedie Rachim Apresiasi Semua Pihak